Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percakapan Orang Patah Hati Lebih Dominasi Data Penyadapan NSA

Kompas.com - 07/07/2014, 07:43 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sembilan dari 10 orang yang teridentifikasi dari daftar orang-orang yang disadap pembicaraan online-nya oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) ternyata orang-orang biasa dan bukan target pengawasan sepeti dalam regulasi Paman Sam.

The Washington Post menulis, hampir setengah dari data pemantauan itu adalah pembicaraan warga biasa alias penduduk. Koran ini selama empat bulan terakhir menyisir data yang mereka dapatkan dari mantan kontraktor NSA Edward Snowden.

Informasi ini menghidupkan kembali kritik di dalam negeri Amerika Serikat maupun dari kalangan internasional. Apalagi, pekan lalu otoritas Jerman menangkap mata-mata yang diduga menjadi agen ganda bagi intelijen Amerika Serikat.

"Pengguna internet biasa, orang Amerika maupun non-Amerika sama jumlahnya, jauh melebihi jumlah lembaga hukum asing dalam komunikasi yang dicegat NSA lewat jaringan digital yang disasar," tulis Post.

Penelitian ini mendasarkan pada 160.000 e-mail dan percakapan pesan instan serta 7.900 dokumen yang diambil dari 11.000 akun online, yang disadap NSA pada periode pertama masa jabatan Presiden Barack Obama. Menurut The Post, NSA mengantongi sejumlah besar bahan yang menurut para analisnya disebut sebagai tidak berguna.

Di antara tumpukan bahan-bahan "sampah" itu adalah cerita orang-orang yang patah hati, penyedia layanan seksual terlarang, pembicaraan orang-orang sakit jiwa, konversi soal politik dan agama, serta kecemasan masalah keuangan maupun kekecewaan harapan.

Namun, Post menyebutkan beberapa file memang memiliki nilai intelijen. Di antara kategori ini, sebut Post, adalah informasi soal proyek nuklir rahasia di luar negeri, sekutu yang bermuka dua, bencana militer dari kekuatan lawan, dan identitas penyusup agresif ke dalam jaringan komputer di Amerika Serikat.

Pekan lalu, Post menulis pula bahwa Amerika menempatkan semua negara kecuali Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru sebagai target intelijen bagi NSA. Jerman, misalnya, sudah dibuat murka pada tahun lalu ketika Snowden mengungkapkan dugaan penyadapan percakapan Kanselir Jerman Angela Merkel terkait program pengawasan internet dan telepon oleh NSA ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com