Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Makanan untuk Pengungsi Afrika Dipangkas

Kompas.com - 01/07/2014, 21:49 WIB
GENEVA, KOMPAS.com — PBB, Selasa (1/7/2014), menyatakan, jatah makanan untuk 800.000 pengungsi di Afrika akan dipangkas hingga 60 persen akibat kurangnya dana.

"Pemangkasan ini akan membuat masalah malanutrisi, kekerdilan, dan anemia semakin buruk, khususnya di kalangan anak-anak," demikian Program Pangan Dunia PBB (WFP) dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) dalam pernyataan bersamanya.

Kepala dua badan dunia ini bertemu di Geneva, Swiss, untuk melayangkan permohonan kepada delegasi negara-negara anggota kedua badan itu agar mengucurkan lebih banyak dana untuk membantu pengungsi Afrika.

"Sangat tak bisa diterima bahwa sebagian besar pengungsi di dunia menghadapi kelaparan kronis," kata Direktur UNHCR Antonio Guterres.

WFP membutuhkan dana 186 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun untuk memulihkan kembali jatah makanan dan menghindari pemangkasan serupa.

Sementara itu, UNHCR membutuhkan 39 juta dollar AS atau setara dengan Rp 464 miliar untuk mendanai pemenuhan nutrisi bagi para pengungsi di seluruh Afrika.

"Banyak pengungsi di Afrika tergantung dengan jatah makanan dari WFP untuk bertahan hidup dan kini menderita karena kurangnya dana," kta Ertharin Cousin dari WFP.

Krisis dana ini memaksa WFP memangkas jatah makanan untuk sepertiga dari 2,4 juta pengungsi di 22 negara Afrika, dengan lebih dari 800.000 pengungsi menghadapi pengurangan jatah makanan hingga 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com