"Pemangkasan ini akan membuat masalah malanutrisi, kekerdilan, dan anemia semakin buruk, khususnya di kalangan anak-anak," demikian Program Pangan Dunia PBB (WFP) dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) dalam pernyataan bersamanya.
Kepala dua badan dunia ini bertemu di Geneva, Swiss, untuk melayangkan permohonan kepada delegasi negara-negara anggota kedua badan itu agar mengucurkan lebih banyak dana untuk membantu pengungsi Afrika.
"Sangat tak bisa diterima bahwa sebagian besar pengungsi di dunia menghadapi kelaparan kronis," kata Direktur UNHCR Antonio Guterres.
WFP membutuhkan dana 186 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun untuk memulihkan kembali jatah makanan dan menghindari pemangkasan serupa.
Sementara itu, UNHCR membutuhkan 39 juta dollar AS atau setara dengan Rp 464 miliar untuk mendanai pemenuhan nutrisi bagi para pengungsi di seluruh Afrika.
"Banyak pengungsi di Afrika tergantung dengan jatah makanan dari WFP untuk bertahan hidup dan kini menderita karena kurangnya dana," kta Ertharin Cousin dari WFP.
Krisis dana ini memaksa WFP memangkas jatah makanan untuk sepertiga dari 2,4 juta pengungsi di 22 negara Afrika, dengan lebih dari 800.000 pengungsi menghadapi pengurangan jatah makanan hingga 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.