Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swasembada Pangan ala Lapas di Australia

Kompas.com - 30/06/2014, 22:40 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com — Para narapidana sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) di New South Wales, Australia, memproduksi sendiri bahan makanan mereka. Kegiatan ini mampu menghemat anggaran belanja pemerintah hingga 4 juta dollar setiap tahunnya. Selain itu, para tahanan juga bisa mempelajari beragam keterampilan formal.

Setiap tahun, biaya belanja untuk memberi makan 30.000 orang narapidana di seluruh Australia mencapai 17,8 juta dollar atau lebih dari Rp 19 miliar.

Komisaris Layanan Pemasyarakatan Peter Severin mengakui, tanpa inisiatif memproduksi sendiri bahan pangan melalui program "Grow Your Own", biaya yang diperlukan untuk kebutuhan makanan narapidana akan jauh lebih tinggi.

"Kami berhasil menghemat banyak uang pajak rakyat dengan melakukan program ini dan kami juga menyediakan beberapa pelatihan keterampilan kejuruan," katanya.

Jaksa Agung New South Wales dan Menteri Kehakiman Brad Hazzard mengatakan, para narapidana berhasil mengelola ternak dan juga tanaman.

"Lewat program 'Dari Lahan Pertanian di Penjara Menjadi Makanan di Piring Narapidana', kami berhasil memanen lebih dari satu juta apel, satu juta roti, dan jutaan liter susu," kata Hazzard.

"Kami juga melihat 80 persen kebutuhan daging sapi ternyata juga sudah berhasil dipasok oleh para narapidana itu sendiri," tambahnya.

Sebagai contoh, Lembaga Pemasyarakatan Pusat St Heliers di Muswellbrook, di Hunter Valley, NSW, menjadi produsen terbesar sayur-sayuran dan daging sapi dalam program tersebut. Para narapidana berhasil memasok sendiri sekitar 70 persen kebutuhan bahan pangan di lembaga pemasyarakatan tersebut.

Tahun ini diharapkan panen sayur-sayuran di kebun mereka meningkat tiga kali lipat dan menghasilkan lebih dari 100 kilogram brokoli, labu, daun bawang, kol serta cabai.

Dalam program ini, para tahanan ditawari berbagai kursus di bidang pengolahan maupun pemrosesan makanan, kursus administrasi bisnis seperti mengendarai forklift, traktor, dan menggunakan gergaji mesin.

Menteri Kehakiman Australia berharap program ini akan menurunkan risiko para narapidana itu kembali melanggar saat telah menghabiskan masa hukuman dan dibebaskan dari penjara.

Salah seorang narapidana, Shannan, mengaku selama di penjara dirinya belajar cara mengendarai traktor dan menyemprotkan bahan kimia untuk mengontrol hama. Ia yakin keterampilan baru yang dimilikinya ini akan memudahkannya mencari pekerjaan setelah keluar dari penjara nanti.

"Kegiatan ini sangat positif dan membangkitkan semangat saya untuk terjun ke industri pertanian setelah keluar nanti," tutur bapak dari tiga anak tersebut.

Pemerintah NSW akan memperpanjang program ini dengan membangun pabrik pengolahan makanan baru di LP John Morony di Windsor, Sydney, senilai 6 juta dollar. Pabrik itu akan memproduksi makanan beku dan menggantikan sistem masak dan menghangatkan menu makanan para narapidana yang berlaku saat ini.

Sistem baru ini diyakini dapat menghemat anggaran makanan untuk penghuni lembaga pemasyarakatan sebesar 1,5 juta dollar. Pabrik baru juga akan menawarkan program studi dalam berbagai bidang, termasuk pengolahan makanan, logistik, dan pergudangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com