Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Mengemis, Tunawisma Afsel Pilih Berjualan Buku

Kompas.com - 24/06/2014, 20:47 WIB
JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Philani Dladla (24), adalah seorang tunawisma di Johannesburg, Afrika Selatan. Namun, berbeda dengan para tunawisma pada umumnya yang menggantungkan hidup dari mengemis, Philani punya cara hebat untuk bertahan hidup.

Alih-alih mengemis, Philani memilih menjajakan buku di jalanan Johannesburg untuk mencari nafkah. Hebatnya, Philani tak hanya menjajakan buku namun juga bisa menceritakan isi, mengevaluasi buku, penulis hingga penerbit buku itu.

Keunikan Philani menuntut seorang sutradara Afsel, Tebogo Malope (29) untuk merekam kehidupan sang kutu buku jalanan itu. Malope mengikuti dan mewawancarai Philani tentang buku-bukunya dan kehidupan sehari-harinya.

Dalam proses pembuatan film dokumenter itu, Tebogo menemukan fakta bahwa Philani adalah seseroang yang sangat menyenangkan diajak berdiskusi dan hobinya membaca sangat luar biasa.

Saat berdiskusi soal buku, Philani nampak melupakan kesulitan hidupnya sebagai seorang tunawisma dia hanya ingin berbicara soal buku dan buku.

Sehari-hari Philani berhenti di sejumlah ruas jalan di Johannesburg dengan membawa setumpuk buku. Jika seseorang meminta maka dia akan menganalisa buku, penulis hingga penerbit buku itu.

"Dia sudah membaca semua buku yang dimilikinya dan dia selalu ingin terus membmaca. Dia lalu menjual sebagian bukunya untuk mendapatkan uang bagi dirinya dan bagi sesama tunawisma," kata Tebogo.

Awal kecintaan Philani terhadap buku adalah saat dia berhasil keluar dari kecanduan obat setelah membaca buku tentang cara menolong diri sendiri. "Saya membenci obat-obatan, karena saya tahu apa yang dihasilkan obat-obatan itu," kata dia.

"Obat-obatan bisa membuat kita menjadi mesin pembuat uang. Kita bisa bekerja berjam-jam dan mendapatkan banyak uang lalu menghabiskan uang itu dalam sekejap untuk obat-obatan, bayangkan betapa sia-sianya," ujar Philani.

Sementara membaca, kata Philani, tak akan menyakiti siapapun bahkan membaca memberikan banyak keuntungan. "Tak ada yang berbahaya dari ilmu pengetahuan, membaca akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Membaca baik untuk anak-anak, orang dewasa, orang lanjut usia, untuk siapa saja," kata Philani lagi.

Philani bahkan prihatin di masa kini anak-anak semakin kurang membaca. Untuk anak-anak yang mau membaca, Philani mengatakan dia rela memberikan bukunya secara gratis.

"Anak-anak sekarang sibuk dengan BBM. Semua yang mereka pedulikan hanyalah chatting tapi mereka tak mendapatkan pengetahuan apa-apa. Hanya menghabiskan waktu," dia menegaskan.

Menurut Tebogo, Philani bisa menjadi contoh manfaat membaca dan bisa menjadi duta besar membaca untuk anak muda.  "Saya juga berharap seseorang bisa membantu memperbaiki kehidupan Philani," ujar Tebogo.

Dan berkat video yang dibuat Tebogo, para pengendara mobil kini berhenti jika melihat Philani di tepian jalan. Mereka berbincang dan tak jarang membeli satu atau dua buku dagangan Philani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com