Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menteri Thailand Bentuk Kelompok Anti-kudeta

Kompas.com - 24/06/2014, 19:45 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang menteri Thailand yang tinggal di pengasingan membentuk kelompok untuk menentang pemerintah militer yang mengambil alih kekuasaan lewat kudeta bulan lalu.

Charupong Reuangsuwan adalah satu-satunya menteri yang berhasil melarikan diri dan tinggal di pengasingan.

Ia menyebut kudeta -yang dilakukan militer setelah protes antipemerintah selama berbulan-bulan- sebagai tindakan yang berlebihan dan "pencurian besar".

Organisasi Pembebasan Warga Thailand untuk HAM dan Demokrasi (Seri Thai) ditujukan untuk "memulihkan dan memperkuat demokrasi Thailand, kata Charupong.

Dalam satu pernyataan yang ditujukan untuk warga Thailand dan dikirim melalui emailsurat elektronik ke para wartawan, Reuangsuwan mengatakan,"Ini merupakan bukti tragis bahwa Thailand telah kembali, sekali lagi, ke siklus jahat pemerintahan diktator absolut."

Ia menuduh junta militer mencuri kedaulatan rakyat dengan mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil terpilih yang dipimpin oleh partai Charupong, Partai Puea.

Kepemimpinan militer berjanji untuk kembali ke demokrasi namun setelah melakukan perombakan reformasi sistem politik. Namun Charupong menuduh militer bermaksud menciptakan "struktur boneka baru" untuk "elemen antidemokrasi".

Kelompoknya telah membentuk saluran YouTube dan menerbitkan video berisi pernyataan yang dibacakan dalam bahasa Thailand oleh Charupong dan dalam bahasa Inggris oleh aktivis Jakrapob Penkair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com