Hingga akhir 2013, UNHCR mencatat sedikitnya 51,2 juta orang terpaksa meninggalkan kediamannya akibat konflik. Jumlah ini meningkat hingga enam juta jiwa dibanding tahun sebelumnya.
Dalam laporan tahunan yang dirilis bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia, UNHCR menyebut perang Suriah memberikan kontribusi terbesar membengkaknya jumlah pengungsi.
Sejak perang Suriah pecah pada Maret 2011, sebanyak 2,5 juta orang pergi meninggalkan Suriah dan 6,5 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal namun masih berada di wilayah Suriah.
Konflik di Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan ikut memicu pertambahan jumlah pengungsi dunia. "Kami melihat harga yang mahal akibat perang yang tak kunjung padam dan hasil dari kegagalan mencegah konflik," kata Kepala UNHCR, Antonio Gutteres.
Terus bertambahnya jumlah pengungsi ini, kata Gutteres, memberikan implikasi luar biasa terhadap penyediaan dana bantuan dan menempatkan negara-negara yang berada di garis depan krisis pengungsi semakin tertekan.
Selama lima tahun terakhir, tambah UNHCR, jumlah pengungsi yang berada di luar negaranya bertambah sebanyak 6,3 juta orang. Jumlah itu tidak termasuk lima juta warga Palestina yang dibiayai terpisah oleh PBB.
Populasi pengungsi yang berada di bawah tanggung jawab UNHCR sebagian besar berasal dari Afganistan, Suriah dan Somalia. Jumlah pengungsi ketiga negara itu jika digabung mencapai separuh dari jumlah pengungsi di seluruh dunia.
Sementara itu, Pakistan, Iran dan Lebanon menjadi tiga negara yang paling banyak menerima pengungsi. Sedangkan kawasan yang paling banya memiliki populasi pengungsi adalah Asia dan Pasifik dengan jumlah 3,5 juta jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.