"Sekelompok singa berangkat untuk memenggal kepala penjahat Lotfi Ben Jeddou di kediamannya, dan Tuhan mengizinkan mereka membunuh sejumlah pengawalnya," demikian pernyataan AQIM.
Pernyataan yang diunggah dalam sebuah forum militan di internet itu mengatakan, serangan pada 27 Mei tersebut juga melukai beberapa penjaga dan berhasil membawa kabur sejumlah senjata api.
AQIM menambahkan dalam pernyataannya bahwa Jeddou, yang tak berada di rumah saat serangan itu, untuk saat ini lolos dari maut. Ia mengancam akan kembali mencoba membunuh Jeddou.
"Memerangi Islam dan sekutunya demi menyenangkan hati Amerika Serikat, Perancis, atau Aljazair sama artinya dengan maut," tambah AQIM.
Kediaman Lotfi Ben Jeddou berada di wilayah Kasserine di kaki Gunung Chaambi yang tak jauh dari perbatasan dengan Aljazair.
Sejak 2012, pasukan keamanan Tunisia memerangi kelompok militan yang bersembunyi di kawasan terpencil itu. Pada April lalu, Pemerintah Tunisia menetapkan kawasan Gunung Chaambi dan sekitarnya sebagai zona militer tertutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.