Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Polisi Brasil Bentrok dengan Penentang Piala Dunia

Kompas.com - 09/06/2014, 18:13 WIB
SAO PAULO, KOMPAS.com - Kepolisian Sao Paulo, Brasil, Senin (9/6/2014), menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang mendukung pemogokan pekerja kereta bawah tanah, hanya tiga hari sebelum Piala Dunia 2014 dibuka.

Sekelompok orang berjumlah sekitar 150 orang, membakar tumpukan sampah untuk menutup sebuah jalan di pusat kota bisnis Brasil itu. Kondisi itu yang membuat polisi menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa ini mendukung aksi mogok pekerja kereta api bawah tanah yang sudah berlangsung selama lima hari, yang menimbulkan masalah bagi kota berpenduduk 20 juta itu.

Padahal pada Kamis (12/6/2014), Sao Paulo akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan Piala Dunia 2014 sekaligus menggelar pertandingan perdana antara Brasil melawan Kroasia.

Polisi juga menggunakan granat kejut untuk membubarkan unjuk rasa di lokasi terpisah yang dilakukan sekitar 70 orang pekerja yang mencoba meyakinkan atasan mereka untuk ikut dalam pemogokan.

Presiden serikat pekerja kereta api bawah tanah Sao Paulo, Altino Melo dos Prazeres mengatakan dia yakin pemogokan ini bisa membuat pemerintah memenuhi tuntutan mereka yaitu kenaikan gaji. "Saya yakin pemerintah tak ingin merusak Piala Dunia kali ini," kata Prazeres.

Serikat pekerja awalnya menuntut kenaikan gaji hingga 16,5 persen, namun kini menurunkan tuntutannya menjadi 12,5 persen. Namun, pemerintah hanya menawarkan kenaikan gaji 8,7 persen.

Inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat mengacaukan perhelatan Piala Dunia di Brasil. Para pekerja yang mogok berpendapat anggaran 11 miliar dolar yang dikucurkan untuk turnamen ini sebagiknya digunakan untuk membiayai pendidikan, kesehatan dan transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com