Junta Militer Thailand Tangkap Aktivis Anti-kudeta

Sombat Boonngamanong, yang memimpin sebuah kampanye internet menentang kudeta militer, ditahan pada Kamis (5/6/2014) malam di Provinsi Chonburi.

"Kami memiliki tim yang melacak dia menggunakan internet. Dia akan menghadapi dakwaan menolak melaporkan diri ke pemerintah militer," kata juru bicara junta militer, Sirichan Ngathong.

Sombat adalah satu dari ratusan orang, termasuk para politisi, aktivis, akademisi, dan jurnalis, yang dipanggil junta militer menyusul kudeta pada 22 Mei lalu.

Mereka yang memenuhi panggilan biasanya akan ditahan di tempat rahasia selama sepekan dan diperintahkan untuk menghentikan semua aktivitas politik.

Sombat, seorang aktivis pro-demokrasi yang cukup konsisten, menolak panggilan militer itu dan malah mengirim pesan lewat akun Facebook-nya. "Tangkap saya kalau bisa," kata Sombat lewat akun Facebook-nya.

Sejak saat itu, Sombat menyerukan agar para pengikutnya menggelar unjuk rasa damai, menggunakan tanda tiga jari dari film Hunger Games yang menjadi simbol perlawanan terhadap junta militer.

Sombat juga dikenal sebagai pemimpin salah satu faksi gerakan "Kaus Merah" yang mendukung Thaksin dan Yingluck Shinawatra, yang dilengserkan bulan lalu dan kini menghadapi pengadilan militer.

Junta militer juga menerapkan undang-undang darurat, sensor media, dan jam malam yang oleh junta disebut sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri kebuntuan politik Thailand.