Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Al Qaeda Tewaskan 14 Tentara Yaman

Kompas.com - 05/06/2014, 16:34 WIB
ADEN, KOMPAS.com -- Kelompok bersenjata yang diduga angota Al Qaeda menewaskan 14 tentara Yaman dan seorang warga sipil pada Kamis (5/6/2014) di sebuah provinsi di bagian selatan negara itu, di mana tentara telah memerangi kaum militan sejak akhir April, kata seorang pejabat keamanan.

Kaum militan itu menyerang sebuah pos pemeriksaan di dekat desa di Provinsi Bayhan, dekat Provinsi Shabwa, dengan menggunakan senapan otomatis. Selain menimbulkan korban tewas, kelompok itu juga melukai sejumlah tentara, kata pejabat tersebut.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) menewaskan tiga tersangka Al Qaeda pada Rabu malam ketika mereka berkendara dengan sebuah mobil di daerah Wadi Abida, sebelah timur Sanaa, kata sumber-sumber dari kalangan suku-suku lokal.

Amerika Serikat (AS) merupakan satu-satunya negara yang mengoperasikan drone di Yaman, tetapi para pejabat AS jarang mengakui operasi rahasia itu. Program drone telah dipertahankan Gedung Putih dan Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi walau mendapat kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia terkait adanya korban sipil.

Washington menganggap jaringan jihad Yaman, Al Qaeda di Semenanjung Arab atau dikenal dengan sebutan AQAP, sebagai yang paling berbahaya. AS pun telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap para pemimpinnya tahun ini. Sekitar 60 tersangka kaum militan tewas dalam sebuah gelombang serangan ke basis-basis dan kamp-kamp pelatihan AQAP pada pertengahan April.

Serangan pada Kamis itu terjadi sesaat sebelum tentara Yaman melancarkan serangan darat besar-besaran terhadap Al Qaeda di Provinsi Shabwa dan Abyan dalam upaya untuk mengusir kelompok itu dari kota-kota kecil dan desa-desa yang lolos dalam serangan sebelumnya pada 2012. Para tentara yang didukung milisi telah memasuki sejumlah kota.

Al Qaeda mengambil keuntungan dari ambruknya pemerintah pusat Yaman dalam perlawanan rakyat tahun 2011 yang memaksa Presiden Ali Abdullah Saleh turun dari kekuasaan dengan merebut sebagian besar wilayah di selatan dan timur negara itu. Kaum militan tetap mengakar di Provinsi Hadramawt di bagian timur, di mana mereka telah melakukan serangkaian serangan spektakuler dalam beberapa bulan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com