Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Spanyol Juan Carlos Akan Turun Takhta

Kompas.com - 02/06/2014, 18:06 WIB
MADRID, KOMPAS.com — Raja Spanyol Juan Carlos akan turun takhta dan akan digantikan putranya, Pangeran Felipe, kata Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy dalam sebuah pengumuman mendadak, Senin (2/6/2014).

Dengan demikian, Juan Carlos akan mengakhiri pemerintahannya yang telah berlangsung 39 tahun, yang mengantar bangsa itu ke demokrasi, tetapi kemudian babak belur oleh sejumlah skandal di lingkungan kerajaan. Raja berusia 76 tahun itu, yang dinobatkan pada November 1975 setelah kematian Jenderal Francisco Franco, mengundurkan diri karena dirundung masalah kesehatan, dan popularitasnya sangat terkikis oleh sejumlah skandal seputar diri dan keluarganya.

"Yang Mulia Raja Juan Carlos baru saja memberi tahu saya tentang keinginannya untuk meninggalkan takhta dan memulai proses suksesi," kata Mariano Rajoy dalam sebuah pengumuman mendadak kepada media. "Alasan keputusan Raja merupakan sesuatu yang ia ingin komunikasikan secara pribadi kepada rakyat Spanyol pada pagi ini," kata Rajoy.

Juan Carlos menyerahkan takhtanya kepada Felipe de Borbon (46), yang mendapat gelar Pangeran Asturias. Pria bertinggi badan 1,98 meter dan mantan atlet perahu layar olimpiade itu relatif tidak terpapar serangkaian skandal yang membuat babak belur sebagian keluarga kerajaan.

"Saya tahu, Raja yakin bahwa ini merupakan saat terbaik untuk mengganti kepala negara dan untuk transisi kekuasaan bagi Pangeran Asturias," kata Perdana Menteri itu.

Felipe yang murah senyum, tetapi lebih pendiam ketimbang ayahnya, sudah lama dibanding-bandingkan dengan Juan Carlos yang santai, yang memainkan peran bersejarah dalam masa transisi pascakediktatoran Spanyol. Namun citra Juan Carlos memudar setelah ia ambil bagian dalam sebuah safari perburuan mewah ke Botswana, Afrika, pada April 2012, saat rakyatnya sedang berjuang menghadapi resesi.

Posisi keluarga kerajaan semakin terjepit saat seorang hakim Spanyol membuka penyelidikan korupsi pada 2010 yang berpusat pada mantan pemain handball olimpiade, Inaki Urdangarin. Urdangarin adalah suami dari putri bungsu Carlos, Cristina, yang juga telah dituduh terlibat dalam skandal itu.

Pada saat yang sama, tingkat persetujuan terhadap Felipe meningkat. Felipe menikah dengan mantan presenter televisi Letizia Ortiz, dalam sebuah upacara mewah di Katedral Almudena Madrid pada tahun 2004, setelah beberapa hubungan romantis sebelumnya, termasuk dengan seorang model lingerie Norwegia.

Ortiz, seorang janda berusia 41 tahun, merupakan orang biasa pertama yang berada dalam antrean untuk takhta kerajaan Spanyol.

Tidak hanya menjadi tokoh seremonial belaka, Juan Carlos memainkan peran menentukan dalam sejarah modern Spanyol ketika ia menjadi kepala negara pertama yang dinobatkan dalam 44 tahun setelah kematian Franco. Dia menantang harapan pengikut Franco tentang perluasan pemerintahan autokrasi. Sebaliknya, ia mengawasi penciptaan sebuah sistem baru monarki parlementer, dengan sebuah konstitusi baru yang disetujui melalui referendum pada 1978.

Juan Carlos dipuji karena membantu untuk meredakan sebuah upaya kudeta pada Februari 1981 oleh para tentara yang menyerbu parlemen dan menyandera para anggota parlemen selama beberapa jam. Kemunculannya di televisi untuk menyerukan dukungan bagi pemerintahan demokratis berperan dalam menghalangi usaha itu. "Saya tahu bahwa para tentara akan setuju karena saya telah ditunjuk Franco," kata Carlos kemudian. Ia menambahkan bahwa ia tahu sebagian besar perwira dari masanya di akademi militer, dan ia merupakan panglima mereka.

Sesudah pengeboman kereta api di Madrid pada Maret 2004, Juan Carlos dan istrinya, Ratu Sofia, mengabaikan protokol pada sebuah upacara peringatan ketika mereka menghibur beberapa keluarga dari 191 orang yang tewas. Namun, citra Raja Carlos kemudian dinodai oleh skandal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com