Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Korban Pemerkosaan Dipukuli Ayah Tersangka Pemerkosa

Kompas.com - 30/05/2014, 15:21 WIB

LUCKNOW, KOMPAS.COM
 — Ibu seorang korban perkosaan di India dilaporkan telah dipukul oleh ayah dari tersangka setelah keluarga korban menolak untuk menarik tuduhan terhadap anaknya, kata polisi Jumat (30/5/2014).

Sang ibu, yang tidak boleh disebutkan namanya karena alasan hukum, dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit setelah sejumlah tulangnya patah dalam serangan di rumah keluarga itu di distrik Etawah, Uttar Pradesh, kata sejumlah polisi dan petugas medis.

Ayah si tersangka telah ditangkap dan polisi mengatakan, mereka masih mencari beberapa tersangka lainnya yang dituduh telah ikut serta dalam serangan terhadap ibu itu pada tanggal 26 Mei. "Ayah si pemerkosa ditangkap oleh tim kami pagi ini. Tersangka lainnya akan segera ditangkap," kata kepala polisi setempat, RK Chaturvedi, kepada kantor berita AFP.

Menurut jaringan NDTV, ibu itu diserang di sebuah lapangan dekat rumah keluarganya oleh lima orang yang sudah mencoba untuk menekan dia agar menarik laporannya ke polisi.

Berita tentang serangan itu muncul di tengah kemarahan di Uttar Pradesh, negara bagian terbesar di India, terkait kematian dua gadis remaja yang ditemukan tergantung di pohon setelah diperkosa beramai-ramai pada awal pekan ini. Polisi mengatakan pada Jumat bahwa tiga orang, termasuk seorang polisi, telah ditangkap sehubungan dengan serangan terhadap dua remaja perempuan yang masih bersepupu, berusia 14 dan 15 tahun, yang ditemukan tergantung pada Rabu lalu.

Mukul Goel, seorang polisi senior, mengatakan, kepada AFP bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan apakah korban melakukan bunuh diri atau telah digantung sebagai cara untuk membungkam mereka setelah mereka diperkosa. "Hanya penyelidikan menyeluruh polisi yang akan memastikan apakah gadis-gadis itu dibunuh atau mereka bunuh diri," kata Goel kepada AFP.

Kasus-kasus tersebut sekali lagi menyoroti catatan buram India terkait pencegahan kekerasan seksual, meskipun sudah menerapkan undang-undang yang lebih keras setelah kasus pemerkosaan berkelompok yang mematikan terhadap seorang mahasiswi di bus di New Delhi pada Desember 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com