Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Malaysia Janji Buka Data Mentah Satelit dari Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang

Kompas.com - 27/05/2014, 06:47 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Data mentah satelit mengenai pesawat Malaysia Airlines yang hilang dijanjikan akan dirilis pada Selasa (27/5/2014).

Plt Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein, mengatakan soal rencana publikasi data mentah tersebut saat meninjau pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Senin (26/5/2014).

Keluarga dari penumpang dan awak pesawat berkode penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014 tersebut telah menuntut agar data mentah satelit dibuka untuk publik.

Pencarian pesawat Boeing 777-200ER yang hilang dalam penerbangan dini hari dari Kuala Lumpur menuju Beijing ini sampai sekarang belum menuai hasil.

Inmarsat, perusahaan pengelola satelit komunikasi yang memantau pesawat tersebut pada saat-saat terakhir sebelum hilang, sebelumnya menyatakan tak punya kewenangan untuk membuat publikasi data mentah ini. Namun, pekan lalu, Inmarsat dan otoritas Malaysia menyatakan akan berupaya agar data mentah ini dapat diakses oleh publik.

"Sejalan dengan komitmen kami terhadap transparansi yang lebih besar, semua pihak bekerja untuk merilis log komunikasi data dan deskripsi teknis analisis untuk konsumsi publik," kata Inmarsat dan pejabat penerbangan Malaysia dalam pernyataan bersama.

Publikasi data mentah satelit akan memungkinkan analisis independen atas misteri hilangnya pesawat ini. Data satelit memperkirakan, pesawat berbelok tajam dari rute penerbangannya sebelum hilang dari radar.

Para analis mengatakan, data mentah ini akan membantu menghapus beberapa kemungkinan kejadian pada pesawat, sekaligus dapat menjadi "bahan bakar" baru untuk pencarian.

Saat ini, Malaysia dan Australia berada di garis depan pencarian pesawat, dengan fokus pencarian di perairan Samudra Hindia, di bagian barat Australia. Namun, sejumlah informasi masih terus bermunculan, termasuk dugaan bahwa pencarian dilakukan di lokasi yang salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com