Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat: Taipan Pembuat Permen Jadi Presiden Terpilih Ukraina

Kompas.com - 26/05/2014, 05:24 WIB

KIEV, KOMPAS.com — Hasil hitung cepat menunjukkan bahwa taipan pembuat permen Petro Poroshenko terpilih menjadi Presiden Ukraina dalam putaran pertama pemilu Ukraina, yang digelar pada Minggu (25/5/2014). Poroshenko bersumpah akan membawa kembali kedamaian ke tanah Ukraina.

Miliarder yang mendukung penguatan ikatan negaranya dengan Eropa tetapi juga ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia ini mengklaim kemenangan atas pemilu yang diwarnai pertempuran di kawasan timur Ukraina yang berbatasan dengan Rusia. Di kawasan ini, kelompok pro-Moskwa menyita gedung-gedung pemerintah dan menyerang pasukan pemerintah.

Kelompok pro-Moskwa itu pun berniat menggagalkan pemungutan suara di kawasan timur itu. Hasilnya, hanya ada sekitar 20 persen tempat pemungutan suara bisa berdiri di kawasan itu, setelah orang-orang bersenjata mengintimidasi penduduk setempat dan menghancurkan kotak-kotak suara, menutup TPS, dan menebar ancaman.

Namun secara nasional, 50 persen dari total 35,5 juta pemilih ternyata memberikan suara mereka di berbagai TPS, berdasarkan data dari komisi pemilihan sentral. Jajak pendapat yang dilakukan oleh tiga lembaga survei kredibel di Ukraina mendapatkan perkiraan hasil bahwa Poroshenko mendapatkan dukungan 55,9 persen suara dari 21 kandidat. Peringkat kedua didapat mantan Perdana Menteri, Yulia Tymoshenko, yang memperoleh 12,9 persen suara.

Bila hasil hitung cepat ini terbukti dalam perhitungan resmi yang dijadwalkan pada Senin (26/5/2014), putaran kedua pemilu tak perlu digelar. Dengan asumsi suara resmi tak jauh dari hitung cepat sebagai klaim kemenangan, Poroshenko langsung menyebutkan langkah-langkah pertama yang akan dia lakukan sebagai presiden.

Langkah-langkah pertama tersebut, kata Poroshenko, adalah mengunjungi Donbas, kawasan industri di wilayah timur negara itu yang merupakan sumber tambang batu bara Ukraina. Lalu, dia juga akan mengakhiri perang, kekacauan, dan kejahatan, untuk membawa perdamaian ke tanah Ukraina.

Poroshenko juga berjanji akan membuka dialog dengan warga di wilayah timur Ukraina dan siap memberikan amnesti untuk warga di wilayah itu selama mereka tak melakukan kejahatan apa pun lagi. "Bagi orang-orang yang tak mengangkat senjata, kami selalu siap melakukan negosiasi untuk menjamin keamanan mereka, untuk menjamin hak mereka, termasuk berbicara memakai bahasa yang mereka inginkan," kata dia dalam bahasa Inggris.

Pemilu ini digelar tiga bulan setelah Presiden Ukraina yang didukung Moskwa, Viktor Yanukovych, dilengserkan paksa oleh demonstrasi selama berbulan-bulan atas tuduhan korupsi. Pemilu ini dipandang sebagai langkah penting penyelesaian krisis yang berlarut-larut di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com