Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda F1 dan Insinyur Brilian dari Australia Itu Berpulang pada Usia 88 Tahun

Kompas.com - 19/05/2014, 06:48 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com -- Pebalap besar Formula 1 dari Australia, Sir Jack Babham, meninggal pada usia 88 tahun. Keluarga dan Australian Gran Prix Corporation (AGPC) menyampaikan kabar duka itu, Senin (19/5/2014).

"Ini hari yang sangat menyedihkan bagi kami. Ayah saya meninggal dengan damai di rumah pada usia 88 pagi ini," kata putra Brabham, David, dalam pernyataannya.

"Dia menjalani kehidupan yang luar biasa, punya pencapaian melebihi impian siapa pun, dan dia akan tetap hidup lewat warisan luar biasa yang ditinggalkannya," imbuh David.

AGPC mengatakan, Brabham telah lama sakit. "Dia punya pertempuran panjang dengan penyakit hati," kata pejabat AGPC.

Legenda Brabham

Brabham mempunyai pengaruh besar dalam dunia Formula 1. Dia adalah pemenang tiga kejuaraan pada 1959, 1960, dan 1966. Dua kemenangan pertama diraihnya bersama Cooper Racing Team, dan kemenangan pada 1966 dia dapatkan dengan mobil buatannya sendiri dengan nama dirinya.

Pada 1959, Brabham menjadi sosok terkenal setelah mobilnya kehabisan bahan bakar pada race terakhir. Dia mendorong mobilnya sampai garis finis untuk mendapatkan gelar pertamanya di ajang Formula 1 itu.

Lalu, pada 1966, Brabham adalah pebalap pertama yang memenangkan kejuaraan dengan mobil buatannya sendiri, BT19. Pada tahun itu dia sekaligus memenangi gelar sebagai perancang terbaik, yang dia ulang lagi pada 1967.

Diakui sebagai insinyur brilian, inovasi teknologi yang dibawa tim Brabham diakui turut membantu membangun olahraga ini. Bermitra dengan Ron Tauranac, lebih dari 500 mobil balap dibangun untuk tim yang berbasis di Surrey, Inggris, pada 1960 saja.

Nama Brabham malang melintang di ajang Formula 1 selama 30 tahun. Pensiun pada 1970, Brabham menjadi figur dari dunia olahraga otomotif yang pertama kali mendapatkan gelar kebangsawanan.

Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Brabham harus berjuang menjalani penglihatan yang bermasalah, disusul masalah ginjal dan hati. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga anak. "Terima kasih untuk semua pesan baik untuk meninggalnya ayah saya. Kami sangat menghargainya," tweet David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com