Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Penyelamatan di Tambang Batu Bara Turki Berakhir

Kompas.com - 18/05/2014, 00:02 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki, Sabtu (17/5/2014), memutuskan untuk menghentikan operasi penyelamatan tragedi ledakan tambang batu bara di kota Soma setelah mengeluarkan dua jasad petambang terakhir.

Dua jasad terakhir itu membuat jumlah terakhir korban tewas akibat tragedi yang terjadi di kota Soma itu menjadi 301 orang.

"Operasi penyelamatan sudah selesai. Tak ada lagi petambang di bawah tanah. Semua sudah diidentifikasi lewat tes DNA," kata Menteri Energi Turki, Taner Yildiz kepada wartawan.

"Tim penyelamat untuk terakhir kali sudah menyisir ke semua sudut tambang untuk memastikan tak ada lagi orang tertinggal dan mereka tak menemukan lagi petambang atau jasad mereka," tambah Yildiz.

Yildiz melanjutkan, kerja tim penyelamat terhambat akibat kebakaran yang tak diduga setelah ledakan yang terjadi pada Selasa (12/5/2014).

"Pada Sabtu terjadi lagi kebakaran yang menghambat upaya menyelamatkan dua petambang yang masih terjebak," ujar Yildiz.

"Sebanyak 485 petambang berhasil diselamatkan dan kami meminta dukungan untuk keluarga korban tewas," lanjut Yildiz.

Sementara itu, laporan awal terkait insiden ledakan tambang seperti yang diperoleh harian Miliyet, menemukan sejumlah masalah keamanan di tambang itu, termasuk minimnya detektor karbon monoksida dan atap tambang yang dibuat dari kayu bukan metal.

Meski demikian, operator tambang Soma Komur, pada Jumat (16/5/2014), membantah pihaknya melakukan kelalaian yang berujung bencana.

"Kami sudah bekerja keras. Dan saya tak pernah mengalami kecelakaan separah ini selama 20 tahun," kata Direktur Umum Soma Komur, Akin Celik.

Kementerian Energi Turki memutuskan tambang ini untuk sementara harus berhenti beroperasi hingga semua isu yang terkait tragedi ini bisa dijelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com