Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nigeria Tolak Barter Tahanan Boko Haram dengan Siswi yang Diculik

Kompas.com - 15/05/2014, 10:07 WIB
ABUJA, KOMPAS.com -- Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, telah mengesampingkan pelepasan sejumlah tahanan Boko Haram dalam sebuah skenario pertukaran demi pembebasan lebih dari 200 siswi yang diculik oleh kelompok militan itu sebulan lalu.

Menteri Urusan Afrika Pemerintah Inggris, Mark Simmonds, yang telah berada di Nigeria untuk melakukan pembicaraan tentang misi penyelamatan internasional, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (14/5/2014) bahwa ia membicarakan masalah itu dengan Jonathan dalam sebuah pertemuan di Abuja. "Saya telah membicarakan hal itu dengan Presiden dan dia membuatnya sangat jelas bahwa tidak akan ada negosiasi dengan Boko Haram yang melibatkan pertukaran siswi-siswi yang diculik itu dengan para tahanan," kata Simmonds kepada wartawan.

Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, mengusulkan dalam sebuah video yang dirilis pada Senin lalu bahwa ia mungkin siap untuk membebaskan para siswi itu jika Nigeria membebaskan para militan yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

Menteri Dalam Negeri Nigeria, Abba Moro, segera menolak rencana tersebut. Ia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok militan Islam itu, yang telah melakukan pemberontakan mematikan di Nigeria timur laut sejak tahun 2009, tidak bisa mendiktekan syarat.

Tampaknya pintu terbuka untuk membicarakan tentang gadis-gadis itu pada Selasa, ketika menteri dengan tugas khusus Taminu Turaki mengindikasikan bahwa pembebasan para remaja itu "bisa dirundingkan".

Simmonds mengatakan, Jonathan telah memutuskan untuk mengabaikan hal itu. Simmods menambahkan, Presiden Jonathan masih tetap bersedia memenuhi janjinya untuk berbicara dengan para ekstremis tentang isu-isu yang lebih luas demi mengakhiri kekerasan di negara itu.

Penolakan skenario pertukaran tawanan itu muncul saat sejumlah kekuatan internasional menggenjot upaya pencarian, termasuk penggunaan sejumlah pesawat pemantau tanpa awak dan pesawat berawak milik militer AS. Pentagon mengatakan, pihaknya telah mengerahkan robot Global Hawk, yang terbang di ketinggian jelajah, dan pesawat berawak MC-12, sebuah pesawat baling-baling banyak digunakan di Afganistan. Kedua jenis pesawat itu "tidak bersenjata" dan umumnya digunakan untuk tujuan pemantauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com