Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Dirilis, Kasus Kedua Positif MERS di Amerika Serikat

Kompas.com - 13/05/2014, 01:23 WIB

FLORIDA, KOMPAS.com -- Otoritas kesehatan Amerika Serikat mengonfirmasi kasus kedua serangan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atas warga negaranya. Konferensi pers akan segera digelar terkait kasus ini.

Konferensi dijadwalkan digelar oleh Departemen Kesehatan Florida bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. MERS adalah penyakit pernapasan yang gejala awalnya serupa dengan flu dan batuk tetapi diikuti dengan sesak napas, radang paru-paru, dan dapat berakibat fatal.

Pada awal bulan ini, kasus pertama MERS atas warga negara Amerika Serikat sudah terkonfirmasi. Pasien adalah warga yang baru saja tiba di Indiana setelah menempuh perjalanan di Timur Tengah.

Pasien pertama ini adalah seorang pekerja kesehatan di sebuah rumah sakit di ibu kota Arab Saudi, yang terbang ke Amerika Serikat pada 24 April 2014. Begitu mendarat di Chicago, pria ini menumpang bus tujuan Munster, Indiana.

Setiba di Indiana, lelaki itu jatuh sakit dan masuk ke rumah sakit pada 28 April 2014. Pekan lalu, pria ini sudah meninggalkan rumah sakit. Tes terhadap orang-orang di sekitarnya mendapatkan hasil negatif MERS. Rincian kasus ini belum dirilis hingga Senin (12/5/2014).

MERS merupakan penyakit yang dipicu keluarga virus korona, virus yang sama yang memicu flu dan SARS, sindrom pernapasan akut yang pada 2003 menyebabkan 800 kematian di seluruh dunia.

Virus korona MERS telah ditemukan pada unta, tetapi para pejabat kesehatan belum memastikan bagaimana cara virus itu berpindah ke manusia. Para pejabat juga berkeyakinan virus ini bisa menular antar-manusia, tetapi diyakini hanya setelah terjadi kontak dekat. Tidak semua orang positif MERS akan jatuh sakit.

Meski demikian, virus korona MERS memperlihatkan gelagat luar biasa mematikan, dengan perkiraan terdekat angka kematiannya mencapai sepertiga jumlah orang yang positif terinfeksi virus ini. Persentase kematian itu jauh melampaui kasus dari flu musiman maupun infeksi lain. Sampai sekarang belum ditemukan vaksin atau obat khusus selain peringan gejala untuk MERS.

Setidaknya, 400 kasus MERS telah dilaporkan dan lebih dari 100 orang tewas. Sejauh ini, semua kasus punya kaitan dengan Timur Tengah atau orang-orang yang baru bepergian dari kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com