Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Imam di Italia Meminta Keadilan kepada Paus Fransiskus

Kompas.com - 10/05/2014, 06:29 WIB

VATIKAN, KOMPAS.com — Korban pelecehan seks oleh para imam di Italia, Jumat (9/5/2014), meminta keadilan langsung kepada Paus Fransiskus. Mereka meminta Paus membentuk komisi untuk menyelidiki "halaman belakang" Vatikan. 

Dalam surat dan video yang diunggah di dunia maya, 17 korban mengecam perlakuan yang mereka terima dari Gereja Katolik dan Vatikan. Setengah dari para korban ini adalah mantan siswa dari sekolah tunarungu yang terkenal di Verona, Italia.

Di sekolah tersebut, ratusan anak-anak diyakini telah mengalami penyerangan seksual selama bertahun-tahun oleh dua lusin imam dan bruder. Organisasi Abuse Network, salah satu organisasi paling aktif di Italia, menyatakan telah mengirimkan salinan video tuntutan ini kepada Wakil Menteri Luar Negeri Vatikan.

Lewat surat lain yang dikirimkan langsung kepada Fransiskus pada bulan lalu, para korban dari sekolah di Verona telah menyerukan pembentukan komisi penyelidikan sebagaimana yang telah dibentuk di Irlandia dan Australia, untuk menyelidiki dugaan kekerasan seksual oleh para imam itu di Italia.

Organisasi ini telah mengunggah sekitar 150 nama para imam di Italia. Menurut organisasi tersebut, para imam itu telah mendapatkan vonis dari pengadilan Italia sejak 2000, atas kejahatan dan penyelahgunaan.

Menurut organisasi ini, vonis pengadilan tersebut menunjukkan bahwa kejahatan itu nyata terjadi di Italia. Namun, kata mereka, Konferensi Wali Gereja Italia terlalu lamban menanggapi masalah itu dan baru pada tahun ini mengeluarkan pedoman mandat Vatikan tentang cara melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan seksual.

Namun, kelompok-kelompok korban pelecehan seksual oleh para imam ini meradang karena pedoman yang diterbitkan Wali Gereja itu tetap mencantumkan bahwa uskup tidak punya kewajiban hukum untuk melaporkan kasus pelecehan kepada kepolisian. Dalam panduan itu, para uskup hanya terkena kewajiban moral untuk melaporkan pelecehan tersebut.

Salah satu penasihat kunci Paus, Kardinal Sean O'Malley, mengatakan, "kekurangan" dalam panduan hasil konferensi nasional para uskup itu akan "ditambal" oleh Dewan Penasihat Paus yang menangani skandal pelecehan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com