Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Boko Haram Inginkan Pertukaran Tawanan

Kompas.com - 08/05/2014, 16:29 WIB
ABUJA, KOMPAS.com - Kelompok militan Boko Haram dikabarkan menuntut pembebasan anggotanya yang ditahan pemerintah untuk ditukar dengan 200 siswi sekolah yang mereka culik. Demikian seorang mantan mediator perundingan dengan Boko Haram seperti dikutip harian The Telegraph, Kamis (8/5/2014).

Shehu Sani, yang pernah menjadi mediator perundingan dengan kelompok ini, mengatakan dia yakin video yang berisi ancaman Boko Haram yang akan menjual para siswi yang diculik itu merupakan bukti kelompok ini akan menggunakan mereka sebagai alat tawar dan tidak akan membunuh para remaja itu.

"Jika Anda melihat fakta bahwa para gadis ini sudah disekap selama beberapa pekan, maka kemungkinan besar Shekau (pemimpin Boko Haram) tidak akan membunuh para gadis itu," ujar Sani.

"Sepanjang pengetahuan saya, saat Shekau mengancam akan menjual para siswi itu maka ini adalah bukti bahwa masalah ini bisa diselesaikan. Boko Haram nampaknya ingin menerapkan persyaratan untuk pembebasan para gadis itu, misalnya pembebasan anggotanya yang ditahan," tambah Sani.

Sementara itu, komunitas internasional mulai memberikan bantuan untuk Nigeria demi mempercepat pembebasan sekitar 200 orang siswi itu. Pemerintah Inggris mengatakan segera mengirimkan sebuah tim kecil berisi "para ahli" menuju Nigeria. Amerika Serikat dan China juga menyampaikan niat yang sama.

Di sisi lain, kepolisian Nigeria menjanjikan hadiah uang sebesar 300.000 dolar AS bagi siapapun yang memberikan informasi terkait lokasi penyekapan para siswi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com