Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penculikan Siswi Sekolah, PBB Ancam Boko Haram

Kompas.com - 06/05/2014, 20:31 WIB
GENEVA, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Selasa (6/5/2014), memperingatkan kelompok militan Boko Haram yang mengancam akan menjual lebih dari 200 siswi sekkolah yang mereka culik bulan lalu.

Komisi HAM PBB mengatakan tidak ada batasan wilayah hukum jika para pemimpin Boko Haram benar-benar menjual para pelajar putri itu.

"Kami memperingatkan semua pelaku penculikan bahwa terdapat aturan yang melarang perbudakan dan perbudakan seks dalam hukum internasional. Dalam hal tertentu perbudakan bisa dikatagorikan sebagain kejahatan terhadap kemanusiaan," kata juru bicara Komisi HAM PBB, Rupert Colville dalam jumpa pers di Geneva, Swiss.

Artinya, lanjut Colville, siapapun yang bertanggung jawab atas kejahatan itu bisa ditangkap, dituntut, didakwa dan dipenjarakan.

"Mereka menganggap diri mereka aman saat ini, tapi belum tentu mereka tetap dalam kondisi aman dua tahun, lima tahun atau 10 tahun mendatang," tambah Colville.

Colville juga mendesak pemerintah federal Nigeria dan pemerintah lokal untuk bekerja sama untuk menyelamatkan para gadis itu.

Pemerintah negara bagian, kata Colville, memiliki kekuatan dan kendali atas wilayah mereka dan para penguasa di negara bagian Borno bukan berasal dari partai politik yang sama dengan presiden Nigeria.

"Jadi sangat penting adanya kerja sama untuk kepentingan yang lebih besar, dalam hal ini untuk membebaskan para siswi itu," lanjut Colville.

Lebih jauh Colville menambahkan, tak hanya penjual para siswi itu yang akan berurusan dengan hukum, para pembeli juga akan bernasib sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com