Polisi menuduh Farid Sheikh, nama pria itu, bersama orangtuanya menyiramkan bensin ke tubuh sang istri yang baru berusia 25 tahun dan tengah hamil tujuh bulan.
Aksi brutal ini dilakukan sebagai upaya Sheikh menuntut mahar berupa sebuah sepeda motor dan seekor kerbau dari keluarga sang istri.
"Saat insiden itu terjadi, sekitar sebulan lalu, mereka membawa wanita itu ke India untuk pengobatan. Saat itu mereka mengatakan bahwa wanita itu mengalami kecelakaan," kata Prem Basnyat, seorang petugas kepolisian Nepal.
Setelah kondisi wanita itu memburuk dan akhirnya keguguran, ayah wanita itu akhirnya mengetahui tragedi yang menimpa putrinya dan akhirnya mengadukan keluarga Sheikh ke kepolisian di distrik Banke, Nepal barat.
"Kami menerima laporan mereka kemarin (Senin), tetapi sang suami dan keluarganya menghilang. Kini kami sedang mencari mereka," tambah Basnyat.
Sebuah kelompok pembela HAM Nepal mengatakan membawa wanita itu ke sebuah rumah sakit di ibu kota Kathmandu dalam kondisi kritis. Seluruh tubuh bagian bawah wanita itu penuh luka yang ditutup kain perban.
"Perempuan itu menceritakan bagaimana sang suami kerap menyiksanya dan mengatakan dia tak memberi mahar. Sang suami bahkan menyundut kemaluan istrinya menggunakan bara rokok," demikian pernyataan Pusat Pelayanan Sektor Informal, sebuah organisasi HAM Nepal.
Di Nepal dan India, sesuai tradisi, keluarga mempelai wanita memberikan mahal yang diminta keluarga mempelai pria agar pernikahan bisa dilangsungkan.
Meski pemerintah kedua negara itu melarang praktik pemberian mahar yang sering kali menyulitkan keluarga pihak wanita, tetapi tradisi ini masih terus dipraktikkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.