Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan untuk Manuver Udara yang Tewaskan Pilot 77 Tahun

Kompas.com - 06/05/2014, 06:34 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) menyidik insiden pertunjukan udara yang menewaskan pilot berusia 77 tahun di California, Minggu (4/5/2014). Penyelidikan mencakup latar belakang pilot, pesawat, serta faktor operasional dan lingkungan saat insiden terjadi.

"NTSB akan melakukan investigasi untuk menentukan fakta-fakta dan kondisi yang akan membawa kita ke kemungkinan penyebab dan kemungkinan rekomendasi di masa depan untuk mencegah kecelakaan ini terjadi lagi," kata penyidik NTSB, Senin (5/5/2014), seperti dikutip dari CNN. Penyidikan saat ini masih fokus di lokasi kecelakaan, di Travis Air Force Base.

"Saat ini , kita fokus sepenuhnya pada bukti yang tahan lama, yang merupakan lokasi kecelakaan, dengan bekas tanah dan reruntuhan, sebelum (reruntuhan itu) dipindahkan dan dievaluasi lebih lanjut," ujar Plagens.

Eddie Andreini (77), meninggal ketika pesawat PT-17 yang dia kendalaikan jatuh dalam upaya manuver akrobatik udara di tengah pameran udara Thunder Over Solano. Andreini adalah pilot yang sudah menerbangkan pesawat sejak berumur 16 tahun.

"Dia juga sudah tampil di pertunjukan akrobatik udara selama 25 tahun terakhir," kata Komandan Grup 60 di pangkalan udara tersebut, Kolonel David Mott. Dia menambahkan, "Tidak ada yang ingin melihat acara seperti ini dan tentu saja ... hati kami hancur, kami berbelasungkawa untuk keluarga dan kru Andreini."

Dari laman Hufftingtonpost yang tayang Minggu, pesawat antik yang dikendalikan Andreini jatuh di landasan pacu saat sedang melakukan atraksi terbang terbalik dalam pameran udara itu. Pesawat terbang rendah di atas aspal sesaat sebelum jatuh dan terbakar hebat.

Kecelakaan itu pun langsung menghentikan seluruh kegiatan pameran udara tahunan yang dihadiri tak kurang dari 100.000 orang tersebut. Selain Andreini, tak ada korban lain, baik meningggal maupun terluka.

Catatan dari badan penerbangan Amerika Serikat (FAA), Andreini tercatat sebagai pilot dan pemilik pesawat biplan Stearman 1944, pesawat era Perang Dunia II, yang biasa dipakai sebagai pesawat latih untuk calon pilot.

Menurt Mott seperti dikutip Hufftington Post dari San Fransisco Chronicle, pesawat Andreini jatuh saat melakukan atraksi "gunting pita". Posisi pesawat terbalik dan terbang rendah di atas permukaan tanah, sehingga pisau yang melekat di pesawat akan dapat memotong pita yang dibentangkan di atas tanah.

Roger Bockrath, seorang wartawan foto pensiunan yang memotret acara pada petang itu mencatat bahwa pesawat Andreini jatuh dalam percobaan ketiga atraksi itu saat jatuh. "Dia terbang terlalu rendah dan menghantam aspal. Dia tergelincir di landasan dan diam di sana. Pesawat pada dasarnya utuh, hanya turun dengan posisi yang salah," kata Bockrath kepada The Sacramento seperti dikutip Hufftington Post.

Menurut Bockrath, butuh 2,5 menit sebelum ada petugas mendekati pesawat dengan alat pemadam api. Pada saat itu, pesawat sudah terbakar dan hancur. Total waktu menurut catatan Bockrath adalah lima menit yang dibutuhkan tim pemadam kebakaran untuk sampai ke lokasi pesawat yang jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com