"Abbas akan bertemu Meshaal hari ini namun soal waktunya belum ditentukan," kata seorang pejabat senior Palestina di Ramallah, Tepi Barat.
Abbas sudah terbang ke ibu kota Qatar itu pada Minggu (4/5/2014). Dia dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Qatar, Emir Sheikh Tamim bin Hammad al-Thani pada Senin pagi sebelum menghadiri sebuah pesta pernikahan keluarga.
Setelah menghadiri acara tersebut barulah Abbas akan bertemu Meshaal yang pernah tinggal di Doha selama dua tahun setelah meninggalkan markas lamanya di Damaskus, Suriah setelah perang saudara pecah di negeri itu.
Pada akhir pekan lalu, para pejabat Hamas juga mengatakan bahwa kedua pemimpin Palestina itu kemungkinan bakal bertemu di Qatar dalam waktu dekat. Kali terakhir Abbas dan Meshaal bertemu adalah di Kairo, Mesir pada Januari 2013.
"Presiden Abu Mazen (Abbas) akan bertemu dengan Khaled Meshaal pada Senin untuk mendiskusikan pemerintahan rekonsiliasi dan bagaimana mengimplementasikannya," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Gerakan Fatah yang dipimpin Abbas, yang mendominasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan menguasai Tepi barat, selama bertahun-tahun terlibat perseteruan dengan Hamas sejak organisasi itu menguasai Jalur Gaza pada 2007 dan mengusir orang-orang yang setia kepada Abbas.
Sejumlah upaya untuk melakukan rekonsiliasi politik gagal. Namun pada 23 April lalu Fatah dan Hamas memgumumkan mereka sudah mencapai kata sepakat untuk membentuk sebuah pemerintahan baru yang independen.
Kabar rekonsiliasi ini memicu kemarahan Israel, yang menegaskan tidak akan melanjutkan negosiasi perdamaian dengan pemerintahan Palestina yang didukung Hamas.