Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Afganistan Dimutilasi Setelah Perkosa Anak 12 Tahun

Kompas.com - 30/04/2014, 19:12 WIB
KABUL, KOMPAS.com - Akibat dituduh memperkosa seorang anak perempuan berusia 12 tahun, seorang ulama di Afganistan kehilangan hidung dan telinganya setelah dimutilasi oleh orangtua gadis kecil itu.

Kepolisian di provinsi Baghlan, Afganistan mengatakan orangtua gadis kecil itu mengundang Sayed Ahmad (30) untuk menghadiri makan malam di kediaman mereka awal pekan ini.

"Di sana mereka mengikat kaki dan tangan Sayed Ahmad lalu memotong telinga dan hidungnya dengan menggunakan pisau," kata seorang petugas polisi, Javid Basharat.

Polisi kemudian menahan pasangan suami istri itu bersama anak perempuan mereka yang berusia 12 tahun. Polisi juga mengamankan Sayed Ahmad.

"Pasangan suami istri itu langsung mengakui perbuatan mereka sebagai pembalasan dendam atas perbuatan sang ulama," kata Basharat.

Abdul Qahar, ayah gadis kecil itu, mengaku dirinya yang memotong telinga dan hidung Sayed Ahmad. "Saya tak tahu apakah teliganya dimakan kucing, namun hidungnya jatuh ke dalam selokan," kata Qahar kepada Reuters.

Sementara itu, Sayed Ahmad, yang juga adalah saudara sepupu anak perempuan itu, mengakui dia telah memperkosa sepupu perempuannya itu tiga bulan lalu setelah terlebih dahulu membiusnya.

"Gadis kecil itu tidak tahu apa yang dilakukan sepupunya itu terhadap dirinya," kata Khadijah Yaqeen, kepala departemen urusan perempuan di provinsi Baghlan.

"Setelah diperkosa, anak perempuan itu mengadukan peristiwa tersebut kepada orangtuanya dan mereka memutuskan untuk membalas dendam," tambah Khadijah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com