Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Minta AS Deportasi Seorang Ulama Pelarian

Kompas.com - 29/04/2014, 19:30 WIB
ANKARA, KOMPAS.com — Pemerintah Turki akan mencoba meminta ekstradisi seorang ulama yang kini dalam pengadilan di AS, Fethullah Gulen. Demikian media Turki mengutip PM Recep Tayyip Erdogan, Selasa (29/4/2014).

Erdogan mengatakan, sebuah prosedur legal "akan dimulai" untuk memulangkan Gulen, mantan sekutu Erdogan yang kini dituduh mendalangi penyidikan skandal korupsi yang ditujukan untuk menjatuhkan Pemerintah Turki.

Pernyataan Erdogan ini dikeluarkan sehari setelah dia memberikan wawancara eksklusif untuk stasiun televisi PBS. Dalam wawancara itu Erdogan mengatakan dia ingin Presiden Barack Obama mendeportasi Gulen ke Turki.

Dalam wawancara itu juga Erdogan mengatakan, dia berharap Washington akan mempertimbangkan masalah ini sebagaimana seharusnya dilakukan sebuah negara sahabat.

Gerakan Gulen merupakan kunci utama kemenangan partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), sebuah partai berhaluan Islam yang mendukung Erdogan saat kali pertama berkuasa pada 2002.

Erdogan dan Gulen bersekutu untuk "menjinakkan" militer Turki yang sangat berkuasa dan pernah tiga kali melakukan kudeta sejak 1960 di bawah jargon penjaga sistem negara sekuler Turki.

Namun, aliansi keduanya rusak setelah akhir tahun lalu kepolisian Turki menangkap sejumlah politisi dan pengusaha yang dekat dengan Erdogan dengan dakwaan menerima suap dan korupsi.

Erdogan kemudian menuduh para pendukung Gulen yang banyak menduduki jabatan penting di kepolisian dan kehakiman mendalangi penyelidikan suap ini, dan membalas dengan memecat ribuan polisi dan jaksa.

Setelah AKP kembali memenangkan pemilu lokal akhir bulan lalu, Erdogan kemudian menegaskan bahwa dirinya akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk memberantas gerakan Gulen ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com