Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Pengungsi Muslim RAT Diserang Milisi Bersenjata

Kompas.com - 29/04/2014, 18:21 WIB
BANGUI, KOMPAS.com — Dua warga sipil tewas ketika sekelompok orang bersenjata menyergap iring-iringan pengungsi Muslim yang meninggalkan ibu kota Republik Afrika Tengah (RAT), Bangui. Demikian penjelasan pasukan perdamaian internasional, Selasa (29/4/2014).

Konvoi yang terdiri atas 1.300 warga Muslim itu memilih meninggalkan Bangui karena khawatir akan serangan milisi Kristen pada Minggu (27/4/2014), di bawah pengawalan ketat pasukan perdamaian Uni Afrika, MISCA.

Namun, 18 truk yang membawa para pengungsi dan barang bawaan mereka diserang di kawasan Dekoa sekitar 300 kilometer sebelah utara Bangui.

"Konvoi pengungsi itu diserang Senin sore oleh sekelompok orang bersenjata yang bersembunyi di pepohonan yang menembaki para pengungsi," kata seorang prajurit MISCA.

Akibatnya, dua orang pengungsi Muslim tewas dan enam lainnya terluka. Pasukan MISCA menduga milisi Kristen yang disebut anti-balaka yang menyerang para pengungsi itu.

"Pasukan MISCA kemudian membalas tembakan mereka yang kemungkinan adalah anggota milisi anti-balaka yang ada di wilayah itu. Kami tak tahu apakah jatuh korban di antara penyerang," ujar prajurit itu.

Warga Muslim meninggalkan distrik PK-12 di Bangui dan menuju ke wilayah utara yang relatih jauh lebih aman di negeri yang kini terjebak dalam sebuah kerusuhan etnis setelah kudeta yang dilakukan pemberontak Muslim 10 bulan lalu.

Tak lama setelah rombongan pengungsi itu melintasi batas kota, ratusan pemuda yang menunggu di dekat distrik PK-12 langsung beraksi menjarah rumah-rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya. Sebanyak 200 rumah warga Muslim di Bangui menjadi korban penjarahan.

Menjadi minoritas di negeri yang 80 persen penduduknya adalah pemeluk agama Kristen, sebagian warga Muslim RAT sudah lama mengungsi hingga ke Chad, negara tetangga RAT yang penduduknya mayoritas Muslim.

Namun, sering kali warga sipil yang mengungsi itu terjebak di wilayah utara ibu kota dan menjadi sasaran serangan milisi anti-balaka, yang mengklaim mereka melindungi komunitas Kristen dari serangan warga Muslim.

Milisi anti-balaka kerap menyerang warga Muslim karena mereka dituduh membantu pemberontak Seleka, yang membentuk pemerintahan transisi Januari lalu di bawah tekanan dunia internasional.

Sebanyak 7.000 prajurit penjaga perdamaian dari Afrika dan Perancis dikerahkan ke negeri miskin itu dengan membawa mandat PBB untuk melakukan intervensi dan melucuti persenjataan kedua pihak yang berseteru.

Pada September mendatang, PBB berencana mengambil alih misi kemanusiaan di RAT dengan mengerahkan sebanyak 12.000 prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com