Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Pimpin Kanonisasi Dua Mantan Paus

Kompas.com - 27/04/2014, 08:47 WIB
VATICAN CITY, KOMPAS.com - Setidaknya satu juta umat Katolik diperkirakan bakal memadati Lapangan Santo Petrus dan jalanan kota Roma di sekitar Vatikan, Minggu (27/4/2014), untuk menyaksikan kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II.

Kanonisasi adalah upacara penobatan seseorang menjadi santo atau orang suci dalam tradisi Gereja Katolik. Dan kedua Paus ini dianggap sebagai dua Paus terbesar di abad ke-20.

Yohanes XXIII yang menduduki tahta suci Vatikan pada 1958-1963, dikenal sebagai inisiator Konsisi Vatikan II yang memulai modernisasi Gereja Katolik.

Sementara itu, Yohanes Paulus II asal Polandia berkuasa hampir selama 27 tahun dan memainkan peranan penting dalam peta politik dunia. Kedua Paus ini akan dinyatakan sebagai santo oleh Paus Fransiskus.

Meski Paus Yohanes Paulus II sangat diakui peranannya secara internasional namun sejumlah kalangan mengkritik kanonisasi Yohanes Paulus II yang dianggap terlalu cepat karena dia baru sembilan tahun lalu meninggal dunia.

Namun kontroversi ini tidak mempengaruhui ratusan ribu umat Katolik sedunia yang sudah tiba di kota Roma dalam beberapa hari terakhir ini.

"Paus Yohanes Paulus II adalah paus yng membuka pintunya untuk kaum muda dan sangat dekat dengan orang-orang muda," kata seorang biarawati asal Argentina, Irmna Mariella.

"Saya tumbuh bersam beliau dan sangat emosionl bagi saya khususnya menyaksikan upacara ini sendiri dan membaginya ke seluruh warga Argentina yang ingin datang ke sini namun tidak bisa," tambah dia.

Sebanyak 10.000 polisi dan tim paramedis disiapkan pemerintah Italia untuk bersiaga mengamankan upacara khusus ini. Selain itu, sebagian besar jalanan kota Rom ditutup dari lalu lintas rutin.

Wali kota Roma, Ignazio Marino memperkirakan biaya untuk operasi pengamanan upacara kanonisasi di Vatikan mencapai 7 juta euro atau hampir Rp 112 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com