Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kuliner Perancis Tolak Ajari Korut Cara Membuat Keju

Kompas.com - 24/04/2014, 13:56 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Sebuah institusi pendidikan kuliner Perancis dikabarkan telah menolak permintaan untuk membantu tiga pakar kuliner Korea Utara untuk membuat keju berkualitas tinggi bagi sang pemimpin, Kim Jong Un.

Kim Jong Un kabarnya sangat menyukai keju Emmental buatan Swiss sejak dia menimba ilmu di negeri tersebut. Namun, sayangnya, negeri kelahirannya tak mampu memproduksi keju dengan kualitas yang sama.

Bulan lalu, dua pejabat Pemerintah Korea Utara berkunjung ke Akademi Industri Produksi Berbasis Susu Nasional (ENIL) yang berbasis di Mamirolle, Perancis Timur.

Korea Utara berharap bisa menitipkan para pakarnya di tempat itu untuk mempelajari cara memproduksi keju dengan kualitas unggul.

Kabar bahwa ENIL telah menerima para pakar Korea Utara itu—sebagai bagian dari "diplomasi keju" negeri komunis tersebut—marak menjadi pembahasan di media sosial sejak awal pekan ini.

Namun, Direktur ENIL Veronique Drouet, Kamis (24/4/2014), membantah lembaga pimpinannya telah mencapai kesepakatan dengan Korea Utara. Drouet mengatakan telah menolak permohonan Korea Utara itu dengan sopan, tetapi tegas.

"Saya kira mereka (Korut) berpikir sudah menemukan sekolah yang tepat, dan mereka berpikir tanpa ragu, kerja sama ini bisa berjalan," ujar Drouet.

Namun, lanjut dia, tak ada dasar apa pun yang membuat ENIL memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan Korea Utara karena ajakan kerja sama ini tidak sesuai dengan prioritas dan strategi ENIL.

ENIL, yang saat ini memiliki 600 siswa yang belajar cara membuat keju, memang memiliki sejumlah kerja sama internasional. Di antara para muridnya, beberapa berasal dari Maroko, Rusia, dan Senegal.

Semua murid asing itu menimba ilmu di ENIL lewat kerja sama yang dilakukan negara mereka dengan pemerintah wilayah Franche-Comte, tempat ENIL berada.

Terdapat juga beberapa murid yang berasal dari Jepang dan Aljazair yang mendaftar secara pribadi dan bisa berbahasa Perancis.

"Kami tidak memiliki tenaga untuk melatih pelajar asing. Kami hanya sekolah kecil, dilihat dari sumber daya manusianya. Kami tak bisa begitu saja berekspansi ke seluruh dunia sehingga kami harus memprioritaskan partner kami saat ini," ujar Drouet.

"Saya tak melihat kepentingannya saat ini bagi kami. Oleh karena itu, sulit bagi kami untuk mengirim mahasiswa kami melakukan pekerjaan magang di Korea Utara. Namun, senang juga mengetahui bahwa kami cukup terkenal," tambah Drouet.

Penolakan itu kabarnya sangat mengecewakan Kim Jong Un, yang sangat menyukai keju Emmental sejak dia menuntut ilmu di Swiss, beberapa tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com