Pesan belasungkawa itu dikirimkan melalui organisasi Palang Merah kedua negara yang secara reguler melakukan komunikasi lintas perbatasan. Demikian Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
"Pemerintah (Korea) Utara menyatakan dukacita mendalam atas meninggal atau hilangnya banyak penumpang, termasuk para pelajar, dalam insiden tenggelamnya kapal feri Sewol," demikian Kementerian Unifikasi.
Kabar ini diperkuat konfirmasi dari kantor berita Korea Utara, KCNA, yang membenarkan rezim Pyongyang telah secara resmi menyatakan rasa belasungkawanya.
Selama lebih kurang sepekan terakhir ini, jangankan memberi ucapan belasungkawa, media massa Korea Utara bahkan nyaris tidak membahas tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol itu.
Padahal tak lama setelah tragedi itu terjadi, para kepala negara dari berbagai belahan dunia langsung menyampaikan rasa belasungkawanya. Mereka antara lain Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.
Namun, tak satu kata pun keluar dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang menurut KCNA, sedang menikmati penampilan grup musik perempuan Maranbong pada saat kapal feri Sewol sedang tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.