Seorang Anggota Parlemen Suriah Maju dalam Pilpres

"Kami mendapatkan informasi dari mahkamah konstitusi tinggi bahwa anggota parlemen Maher Abdel Hafiz Hajjar telah mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden Republik Arab Suriah," kata juru vicara parlemen Mohammad Lahham, seperti dikutip televisi pemerintah Suriah, Rabu (23/4/2014).

Hajjar, seorang anggota parlemen independen, lahir di Aleppo pada 1968. Hajjar mendaftarkan diri dua hari setelah Lahham mengumumkan jadwal pemilihan presiden yang akan digelar pada 3 Juni mendatang.

Bashar al-Assad, menjadi presiden Suriah sejak ayahnya, Hafez al-Assad meninggal dunia pada 2000. Masa jabatan Assad sebagai presiden akan habis pada 17 Juli mendatang.

Banyak kalangan memprediksi, Assad akan kembali mencalonkan diri dan akan dengan mudah memenangkan kembali kursi presiden untuk masa jabatan tujuh tahun berikutnya.

Ini akan menjadi pemilihan presiden Suriah yang pertama. Sebelumnya, negeri itu hanya menggelar referendum untuk satu kandidat. Namun, setelah diamandemen sistem referendum itu diganti dengan sistem pemilihan langsung.

Menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan, barang siapa ingin mencalonkan diri maka dia orang itu setidaknya sudah tinggal di Suriah selama 10 tahun. Aturan ini mencegah tokoh-tokoh kunci di pengasilan di luar negeri ikut dalam pemilihan presiden.

Namun, keputusan tetap melangsungkan pemilihan umum di tengah konflik yang masih berkecamuk ini mendapat kecaman dari kelompok oposisi, PBB dan Liga Arab.