Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar di Ukraina, Selebaran Mewajibkan Yahudi Melaporkan Diri

Kompas.com - 18/04/2014, 10:01 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON, KOMPAS.com — Para pejabat AS, Kamis (19/4/2014), mengecam apa yang disebut leaflet meminta Yahudi di satu kota Ukraina timur untuk mendaftar ke kantor pemerintah. Masyarakat Yahudi setempat menyebut selebaran tersebut sebagai provokasi.

Selebaran itu dibagikan oleh orang-orang bertopeng di depan rumah ibadat utama Yahudi di Donetsk, di lokasi para demonstran pro-Rusia menyatakan diri sebagai "Republik Rakyat".

Leaflet tersebut memperingatkan orang-orang Yahudi di kota itu untuk mendaftarkan diri dan mendokumentasikan diri atau harus berhadapan dengan deportasi, setidaknya menurut salah satu selebaran yang didapatkan CNN.

Geoffrey Pyatt, Duta Besar AS untuk Ukraina, mengatakan kepada CNN bahwa dia mendapatkan sebuah foto salah satu selebaran tersebut dari pemimpin Yahudi yang dihormati di Ukraina. "Itu mengerikan," kata dia.

Dari Geneva, Swiss, para diplomat yang sedang berkumpul untuk pembicaraan daruat tentang krisis Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Joh Kerry menyebut selebaran itu aneh dan luar biasa tak dapat diterima.

Namun, komunitas Yahudi di Ukraina mengatakan mereka bersahabat dengan negara tetangga. Pimpinan aktivis yang menyebut diri "Republik Rakyat", Denis Pushilin, juga membantah punya kaitan dengan selebaran itu.

Pushilin mengatakan kepada CNN bahwa tulisan tangan di selebaran itu bukan miliknya. Gelar yang melekat pada namanya dalam selebaran itu pun bukan salah satu sebutan yang biasa dia pakai.

Tidak dapat dipastikan siapa yang membagikan selebaran itu. "(Namun), semua cara harus dilakukan untuk menangkap mereka," kata rabi kepala di Dnipropetrovsk, Shmuel Kaminezki.

"Sangat penting bagi setiap orang untuk tahu mana yang tidak benar," imbuh Kaminezki. "Orang-orang Yahudi di Donetsk tidak akan melakukan apa yang diminta surat itu."

Pyatt mengatakan selebaran tersebut menjadi mengerikan, terutama ketika disebar di Ukraina, negara yang dia sebut sangat menderita pada masa Nazi berkuasa. "(Ukraina) adalah salah satu situs kekerasan terburuk selama holocaust," sebut dia.

Sebaran tersebut menyebar pada Selasa (15/4/2014), di sela liburan Paskah kaum Yahudi, berdasarkan pernyataan dari komunitas Yahudi setempat. Terjemahan bebas dari selebaran tersebut adalah:

"Semua warga negara Yahudi di atas usia 16 tahun, tinggal di wilayah Republik Rakyat Donetsk, harus mendaftar ke komisaris DPR kebangsaan sebelum 3 Mei 2014 di Daerah Administrasi Donetsk, ruang 514, dengan biaya pendaftaran adalah 50 dollar AS.

Setiap orang harus membawa uang tunai 50 dollar AS, paspor, semua kartu identitas yang dimiliki, dan dokumentasi kepemilikian real estate maupun kendaraan."

"Siapa di balik ini adalah pertanyaan terbuka," kata Rabbi Pinkhas Vishedski dalam sebuah pernyaaan. Namun, dia mengatakan selebaran itu merupakan provokasi yang harus dihentikan dan topik yang harus diakhiri.

Dari Geneva, Kerry mengatakan semua peserta pertemuan dengan suara bulat mengutuk gerakan anti-Semit yang menurut mereka merupakan bentuk lain dari intoleransi agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com