Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Minta Maaf kepada Para Korban Pelecehan Imam

Kompas.com - 12/04/2014, 02:02 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

VATIKAN, KOMPAS.com — Paus Fransiskus, Jumat (11/4/2014), mengatakan, dia bertanggung jawab secara pribadi untuk tindakan para imam "jahat" yang memerkosa dan menganiaya anak-anak. Dia meminta pengampunan dari para korban dan mengatakan gereja harus lebih berani dalam upayanya melindungi kaum muda.

Pernyataan Fransiskus ini merupakan yang pertama kali dilakukan seorang Paus terkait kejahatan seksual yang melibatkan imam. Langkah dia dinilai merupakan bentuk kepekaannya atas kritik dari kelompok korban yang mempertanyakan kurangnya perhatian gereja dan pemahaman atas perkara ini.

Perubahan mulai terjadi pada bulan lalu ketika Paus Fransiskus menunjuk empat perempuan dan satu korban pelecehan untuk masuk dalam sebuah tim panel di Vatikan yang akan membahas sanksi untuk para uskup yang terlibat pedofil.

Fransiskus menyampaikan pernyataannya itu kepada Catholic Child Bureau International, jaringan organisasi Katolik di Perancis yang melindungi hak-hak anak. Di perpustakaan, Fransiskus berbicara perlahan dan lembut, sengaja menggunakan bahasa Spanyol dan tak membaca teks yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Saya merasa terdorong untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas semua kejahatan para imam—banyak jumlahnya, tidak untuk dibandingkan dengan jumlah totalnya—memikul tanggung jawab pribadi dan meminta maaf atas kerusakan yang disebabkan oleh pelecehan seksual terhadap anak-anak," kata Fransiskus.

"Gereja menyadari kerusakan ini," lanjut Paus. "Kami tidak ingin mengambil langkah mundur dalam menangani masalah ini dan sanksi yang harus dikenakan. Sebaliknya, saya pikir kita harus lebih kuat! Anda tidak bermain-main dengan kehidupan anak-anak."

Tidak ada Paus yang pernah mengambil tanggung jawab pribadi untuk puluhan ribu anak-anak yang telah dilecehkan oleh para imam selama puluhan tahun. Para uskup pun memilih memindahkan para imam yang diduga melakukan pelecehan itu ke paroki lain daripada melaporkannya ke polisi.

Paus Yohanes Paulus II mengecam imam yang melecehkan anak-anak dengan menyebut tak ada tempat untuk mereka di imamat. Adapun Paus Benediktus XVI menyatakan bersimpati kepada para korban. Namun, tak ada yang pernah mengambil tanggung jawab pribadi atas dan meminta maaf seperti yang dilakukan Fransiskus.

Meskipun samar, pernyataan Fransiskus tentang "sanksi yang harus dikenakan" bisa menjadi rujukan untuk tuntutan pertanggungjawaban dari para uskup. Namun, kelompok korban pelecehan ini di Amerika Serikat, SNAP, bersikap skeptis.

"Kami minta umat Katolik di dunia untuk terkesan dengan perbuatan, bukan kata-kata," kata Direktur SNAP Barbara Dorris dalam sebuah pernyataan. "Sampai Paus mengambil tindakan tegas melindungi anak-anak, (kita harus) bersikap skeptis dan waspada."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com