Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Perundingan Gagal, Taliban Siap Serang Islamabad

Kompas.com - 11/04/2014, 22:13 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com - Kepolisian Pakistan, Jumat (11/4/2014) mengatakan, kelompok Taliban bekerja sama dengan para aktivis Islam garis keras dan sejumlah madrasah militan merancang serangan ke ibu kota Islamabad jika perundingan damai dengan pemerintah gagal.

Dalam sebuah laporan polisi mengatakan dua madrasah terkemuka di Pakistan akan mendukung serangan Taliban ke Islamabad dan kota kembarnya, Rawalpindi jika pembicaraan damai gagal dan pasukan Pakistan kembali menyerang posisi Taliban di perbatasan Afganistan.

"Jika pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban gagal, maka sejumlah madrasah militan dan sejumlah masjid mendukung sebuah serangan besar ke ibu kota," ujar polisi dalam laporan yang sudah disiapkan sejak bulan lalu itu.

Polisi sudah mengidentifikasi kedua madrasah yang terletak di luar kota Islamabad itu. Berdasarkan catatan kepolisian, kedua madrasah itu pernah membantu sejumlah serangan, termasuk serangan ke markas angkatan darat di Rawalpindi pada 2009.

Salah satu madrasah itu dipimpin seorang ulama radikal Azizur Rehman Hazarvi. Semenrara satu madrasah lainnya dipimpin Fazlur Rehman Khalil, yang masuk daftar pengawasan AS dan ikut menandatangani dekrit dari Osama bin Laden yang menyatakan perang melawan AS.

Madrasah pimpinan Khalil, kata polisi, memberikan latihan menggunakan senjata untuk para siswa yang berasal dari kawasan etnis Pashtun yang sejak lama menjadi "ladang" pencarian calon-calon pejuang militan.

Kedua madrasah itu juga akan menampung para pejuang Taliban yang akan melaksanakan serangan dan membantu semua persiapan serangan. Sementara, para pejuang militan mempersiapkan diri bersama para pendukungnya di masjid-masjid garis keras di Islamabad.

Pada 2007, lebih dari 100 orang tewas saat pasukan Pakistan menyerbu Masjid Merah di pusat kota Islamabad setelah pasukan militan bersenjata dan pengikut sejumlah ulama radikal menjalankan gerakan bergaya Taliban dan menolak untuk menyerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com