Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Dijambret Saat Diwawancara Langsung Televisi soal Kejahatan

Kompas.com - 11/04/2014, 10:19 WIB
RIO DE JANEIRO, KOMPAS.COM -- Seorang perempuan Brasil dijambret ketika sedang diwawancara dalam sebuah siaran langsung televisi tentang tingkat kejahatan yang tinggi kota tempat tinggalnya, Rio de Janeiro.

Perempuan itu, yang namanya tidak disebutkan, dalam wawancara pada Minggu (9/4/2014) mengeluhkan tentang kurangnya kehadiran polisi pada siang hari, ketika seorang penjambret mencoba untuk merebut kalung emas dari lehernya. Walau pejambret itu tidak mendapatkan perhiasan tersebut, tetapi pria itu memutuskan kalung emas itu dalam usahanya sebelum melarikan diri ke seberang jalan menuju arus lalu lintas yang berlawanan.

Si pewawancara, yang bekerja untuk RJTV, berupaya untuk mengejar pejambret itu, tetapi penjahat tersebut terlalu cepat baginya.

Rio merupakan kota yang dikenal di seluruh dunia karena tingkat kejahatannya yang tinggi, terutama di hampir 1.000 favelas (tempat kumuh) di luar kota utama di mana geng dan kejahatan narkoba marak terjadi. Pada Agustus tahun lalu saja, ada 406 pembunuhan di kota itu dan wilayah sekitarnya. Angka itu naik 40 persen dari tahun sebelumnya. Pada Agustus yang sama juga ada 629 perampokan di angkutan umum. Angka penjambretan juga melonjak hampir 40 persen.

Video ini bisa berfungsi sebagai peringatan agar selalau waspada bagi para penggemar sepak bola yang akan datang ke kota itu pada musim panas ini untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia.



Baru-baru ini tentara bersenjata yang didukung sejumlah helikopter dan kendaraan lapis baja menyerbu salah satu favelas terbesar di Brasil, yaitu Complexo da Mare. Penyerbuan itu dianggap sebagai sebuah upaya bersih-bersih menjelang kompetisi sepak bola akbar itu.

Bulan lalu, sekitar 1.400 tentara dan polisi berpatroli di jalan-jalan Rio de Janeiro dalam unjuk kekuatan untuk menekan tingkat kejahatan di daerah-daerah miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com