Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Staf PBB Ditembak Mati di Somalia

Kompas.com - 09/04/2014, 20:49 WIB
MOGADISHU, KOMPAS.com - Dua pekerja PBB tewas ditembak di Somalia tengah saat bekerja membangun sistem pengiriman keuangan dan sistem anti-pembajakan. Demikian Badan Anti-Narkotika dan Kejahatan PBB (UNODC), Rabu (9/4/2014).

Mantan polisi Inggris Simon Davis (57) dan koleganya asal Perancis, Clement Gorrissen (28), tewas ditembak seorang pria berseragam tak lama setelah mendarat di bandara Galkayo, Senin (7/4/2014).

"Kedua pria itu kerap bekerja bersama. Mereka sedang menjalankan misi di Somalia untuk menawarkan nasihat teknis dan membantu membangun kapasitas lokal terkait lalu lintas uang," demikian pernyataan UNODC.

Sejauh ini UNODC belum memberikan rincian kejadian penembakan fatal itu termasuk motif penembakan yang hingga kini masih gelap.

UNODC mengatakan, kedua orang itu tengah bekerja untuk memastikan jaringan pengiriman uang yang menggantikan fungsi bank di Somalia, agar bisa digunakan warga biasa namun tak bisa digunakan para pelaku kriminal.

Sebagian besar warga Somalia sangat bergantung pada perusahaan pengiriman uang untuk menerima kiriman uang dari keluarga mereka di luar negeri.

Sebelum bergabung dengan UNODC pada 2012, Simon Davis bekerja untuk kepolisian Metropolitan London dengan spesialiasai melacak pergerakan uang. Davis juga banyak bekerja dengan pemerintah Inggris untuk memerangi pembajakan.

"David juga memberikan pelatihan untuk para penegakan hukum di kawasan Tanduk Afrika," lanjut UNODC.

Sementara itu, Clement Gorrissen bergabung dengan UNODC pada 2010 sebagai bagian dari program global melawan pencucian uang, kejahatan dan pembiayaan terorisme.

Pada Mei 2011, Gorrissen meneliti lalu lintas uang ilegal untuk sejumlah kelompok pembajak di Somalia. Dia merupakan kontributor sebuah laporan penting "Melacak Pembajakan: Melacak Aliran Uang Ilegal dari Aktivitas Pembajak di Tanduk Afrika".

Sejauh ini tidak ada satu kelompokpun yang mengaku bertanggung jawab atas insiden di Galkayo, sebuah kota yang terletak di wilayah otonomi Galmudug dan Puntland.  Namun, Al-Shabaab yang sangat berpengaruh di kawasan sekitar Galkayo, menyatakan kepuasannya atas penembakan itu meski membantah terlibat dalam insiden itu.

Galkayo tidak berada di bawah kendali pemerintah pusat di Mogadishu dan merupakan basis jaringan pembajak yang kerap menyerang kapal yang melewati pesisir Somalia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah warga asing diketahui telah diculik di kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com