Menurut catatan terkumpul, kebijakan ini merupakan bagian dari pengecekan terhadap 1.500 pabrik garmen di seluruh Banglades. Pemerintah tidak ingin kasus ambruknya bangunan pabrik yang menewaskan ribuan buruh terulang lagi.
Catatan menunjukkan, empat pabrik itu terletak di Chittagong. Sementara, dua pabrik yang ditutup sebagian ada di Dhaka, kata Kepala Departemen Inspeksi Pabrik Syed Ahmed.
Lembaga itu menyewa perusahaan inspeksi asing sebagai induk dari sekitar 150 pengusaha Barat di Banglades. Para pengusaha itu sudah memberikan tanda bahaya ihwal pembenahan infrastruktur.
Para pengusaha Barat memang sempat mengancam menghentikan produksi di Banglades. Pada satu bulan silam, lantaran tiga perusahaan garmen hengkang dari Banglades, 4.000 buruh tekstil kehilangan pekerjaan.
Kini, Banglades adalah negara produsen tekstil dan produk tekstil yang menempati posisi terbesar kedua. Diperlukan dana 22 miliar dollra AS untuk menghapus kemiskinan di negara itu.
Runtuhnya pabrik tekstil dan produk tekstil Rana Plaza pada 24 April 2013 menewaskan sekitar 1.135 orang. Hal itu menunjukkan kalau sektor garmen tak punya keamanan memadai bagi pekerjanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.