Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rwanda Peringati 20 Tahun Tragedi Genosida

Kompas.com - 07/04/2014, 16:14 WIB

KIGALI, KOMPAS.com — Rwanda hari ini, Senin (7/4/2014), memulai masa berduka nasional selama sepekan untuk memperingati 20 tahun pembantaian etnis di negara itu.

Presiden Rwanda Paul Kagame akan menyulut obor yang akan menyala selama 100 hari, menandakan lamanya peristiwa genosida yang berlangsung pada 1994 silam.

Hanya dalam 100 hari —dimulai pada 6 April 1994— sekitar 800.000 orang dibunuh di Rwanda oleh kelompok ekstremis beretnis Hutu. Mereka menjadikan kelompok minoritas Tutsi dan lawan politik dari etnis mana pun sebagai sasaran.

Serangan terjadi tak lama setelah Presiden Juvenal Habyarimana yang beretnis Hutu tewas, ketika pesawatnya ditembak jatuh di atas ibu kota Rwanda.

Aksi pembunuhan terhenti pada Juli 1994 ketika gerakan pemberontak Front Patriotik Rwanda (RPF) yang dipimpin etnis Tutsi masuk ke negara itu dari Uganda dan mengambil kendali pemerintahan.

Pekan duka nasional akan dilakukan dengan peletakan karangan bunga di monumen genosida nasional dan diikuti oleh penyalaan obor di Stadion Amahoro di ibu kota Kigali.

Obor sebelumnya telah dibawa ke seluruh negeri selama tiga bulan terakhir, mengunjungi 30 kabupaten dan melewati desa-desa.

Pemimpin internasional, termasuk mantan PM Inggris Tony Blair, Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dijadwalkan untuk menghadiri upacara.

Konflik diplomatik telah membuat menteri kehakiman Perancis batal menghadiri acara itu, tetapi Paris mengatakan duta besarnya akan datang.

Seperti diketahui, Pemerintah Rwanda sudah lama menuduh Perancis —yang menjadi sekutu rezim sebelumnya— ikut membantu aksi genosida itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com