Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS Tegaskan Lagi Dukungan untuk Jepang

Kompas.com - 07/04/2014, 13:59 WIB
TOKYO, KOMPAS.COM — Menhan AS Chuck Hagel menekankan kembali dukungan Amerika kepada Jepang dalam menghadapi provokasi Korea Utara dan intimidasi dari Tiongkok.

Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel berpidato di Tokyo setelah pertemuan dengan mitra Jepangnya, Itsunori Onodera. Pada kunjungan hari keduanya di Jepang, Minggu (6/4/2014), Hagel mengumumkan Amerika akan meningkatkan dukungan militernya kepada sekutu Asianya itu.
 
"Sebagai tanggapan terhadap pola tindakan Korea Utara yang provokatif dan menggoncangkan kawasan, termasuk peluncuran roket akhir-akhir ini dan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, hari ini saya bisa nyatakan bahwa Amerika berencana untuk mengerahkan tambahan dua kapal yang dilengkapi misil balistik Aegis ke Jepang pada tahun 2017," tegas Hagel.
 
Ketika berlangsung ketegangan terakhir dengan Korea pada akhir Maret lalu, Korea Utara menembakkan artileri melewati perairan Korea Selatan. Korea Selatan menganggapi dan kedua negara itu baku tembak artileri dalam kurun waktu hanya beberapa jam.
 
Provokasi baru-baru ini oleh Korea Utara juga termasuk penembakan roket jarak menengah yang bisa menghantam Jepang.

Hagel juga berbicara mengenai Tiongkok, negara yang akan dikunjunginya setelah Jepang. Hubungan antara China dan Jepang berada pada titik terendah karena perselisihan kawasan di pulau-pulau kecil di perairan yang kaya kandungan alamnya di Laut Tiongkok Timur.
 
Sementara itu, Amerika tidak berpihak pada negara mana pun dalam perselisihan kepemilikan pulau itu. Amerika mengakui kedaulatan de facto Jepang dan terikat perjanjian untuk melindungi Jepang bila terjadi agresi.
 
Selain itu, Hagel juga mengacu pada peristiwa aneksasi Rusia atas Crimea. "Anda tidak bisa keliling dunia dan mengubah batas suatu negara dan melanggar batas kawasan dan kedaulatan  sebuah negara dengan memaksa, menyerang, dan melakukan intimidasi, apakah itu pulau kecil di Pasifik atau sebuah negara besar di Eropa," katanya.
 
Hagel menambahkan bahwa apa yang terjadi di Ukraina memiliki kemiripan dengan Asia, ketika Tiongkok terlibat pertikaian sengit sehubungan batas laut di timur dan selatan.
 
Negara seperti Filipina dan Jepang telah mengungkapkan kekhawatiran mereka atas sikap Tiongkok yang semakin agresif dalam menyatakan klaim teritorialnya.
 
Hagel menyebut Tiongkok sebuah kekuatan yang besar, tetapi mengatakan bahwa negara itu harus menghormati tetangganya, lebih transparan mengenai kekuatan militernya, dan menjauhi pemaksaan dan intimidasi.
 
"Dengan pemilikan kekuatan ini, maka muncul tanggung jawab baru yang lebih luas sehubungan penggunaan kekuatan ini. Dan saya ingin berbicara dengan Tiongkok mengenai hal ini khususnya tentang transparansi. Ini dimensi penting dalam hubungan kami," papar Hagel.
 
Menteri Pertahanan AS itu akan melanjutkan lawatannya ke Beijing pada hari Senin (7/4/2014). Analis di Tiongkok mengatakan, perselisihan kawasan tampaknya akan dibicarakan selama kunjungan Hagel, dan juga kerja sama militer dan upaya untuk menghadapi Korea Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com