Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2014, 04:51 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, dan istrinya, Dewi Lusiana, memenuhi undangan Kaisar Akihito dan Ratu Michiko, di Istana Kaisar Jepang, Tokyo, Jepang, Kamis (3/4/2014).

Undangan tersebut merupakan acara ramah tamah setelah penyerahan surat kepercayaan Yusron sebagai duta besar, kepada Kaisar Akihito, sebulan lalu.

Berbeda dengan penyerahan surat kepercayaan yang digelar dalam upacara kenegaraan, pertemuan kali ini berlangsung dalam suasana rileks. Minuman kopi dan teh menjadi selingan pertemuan.

Bahasa boleh jadi merupakan faktor penting yang menciptakan suasana rileks tersebut. Saat penyerahan surat kepercayaan, Yusron menggunakan bahasa Indonesia. Adapun dalam pertemuan kali ini, dia berbicara memakai bahasa Jepang. Karenanya, pembicaraan dalam pertemuan ini berlangsung spontan tanpa jeda penerjemahan ataupun kendala bahasa.

Dalam pertemuan, Kaisar sempat menanyakan kabar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga tentang Pemilu 2014. Yusron menyampaikan kepada Kaisar Akihito bahwa Presiden SBY dalam kondisi sehat, sekaligus menyampaikan salam dari Pemerintah Indonesia untuk Kaisar.

Terkait Pemilu 2014, Yusron menyampaikan bahwa sesuai ketentuan konstitusi, akan ada presiden baru pada Oktober 2014 karena Presiden SBY sudah dua periode menjabat, dan tak bisa mencalonkan diri kembali. Namun, dia berkeyakinan bahwa presiden baru untuk Indonesia akan tetap melanjutkan hubungan baik dengan Jepang yang telah berjalan selama ini.

"Saya percaya bahwa langkah-langkah positif yang telah ditempuh Presiden Yudhoyono dalam hubungan Indonesia-Jepang akan diikuti dan menjadi suri teladan bagi para pemimpin Indonesia berikutnya," ujar Dubes Yusron sebagaimana rilis yang dikirim KBRI Tokyo, Kamis malam.

Di luar topik resmi di atas, dialog Yusron dengan Kaisar lebih banyak menyangkut kehidupan sehari-hari. Kaisar, misalnya, bertanya tentang masa-masa saat Yusron mengambil gelar master dan doktor di Universitas Tsukuba, yang berjarak sekitar satu jam perjalanan darat dari Tokyo.

Kaisar juga sempat bercerita tentang kunjungannya ke Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Beliau menceritakan juga tentang kenangan manis saat menginap di Istana Bogor, Jawa Barat, dan di Istana Tampak Siring, Bali.

Sementara itu, Ratu Michiko banyak bercerita tentang kebudayaan Indonesia, terutama tentang angklung dan lagu "Bengawan Solo". "Saya amat menyukai angklung dan amat gembira ketika pada masa lalu kami mendapat satu set angklung sebagai cendera mata dari Pemerintah Indonesia," ujar Ratu kepada Dewi. Menurut Ratu, angklung tersebut masih ada di Istana Kaisar, dan mereka memainkannya pada saat-saat tertentu.

Baik Ratu maupun Kaisar sempat berbicara tentang bunga sakura yang sedang mekar. "Pada sisi tertentu di halaman Istana, keindahan bunga sakura dapat dinikmati oleh masyarakat umum," ujar Kaisar dan Ratu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com