Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Sisa Perang Dunia II Meledak di Bangkok, 7 Tewas

Kompas.com - 02/04/2014, 16:40 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com — Setidaknya tujuh orang tewas dan 19 orang lainnya terluka ketika sebuah bom sisa Perang Dunia II meledak di dalam sebuah gudang besi bekas di Bangkok, Thailand, Rabu (2/4/2014), saat para pekerja mencoba untuk memotongnya.

Bom seberat 225 kilogram itu ditemukan di sebuah lokasi pekerjaan konstruksi oleh para pekerja yang kemudian menjualnya ke sebuah lokasi penampungan barang bekas karena yakin bom itu sudah tidak berfungsi.

"Para pekerja di gudang itu mengira bom itu sudah tak aktif jadi mereka menggunakan mesih pemotong logam untuk membelahnya. Proses itulah yang mengakibatkan ledakan," kata komandan polisi setempat, Virasak Foythong.

"Tujuh orang dipastikan tewas dan 19 orang lainnya cedera," demikian keterangan dari pusat gawat darurat Erawan sambil menambahkan lima korban tewas di lokasi ledakan.

Tak hanya mengakibatkan korban tewas, ledakan bom itu juga menghasilkan sebuah lubang besar dan merusak sejumlah rumah dalam radius 500 meter.

"Itu adalah bom seberat lebih dari 200 kilogram yang dijatuhkan dari udara dalam Perang Dunia II," kata Kolonel Kamthorn Ouicharoen, dari unit penjinak bahan peledak kepolisian Thailand.

Di masa Perang Dunia II, Bangkok sempat mengalami serangan bom sekutu, sebagai serangan balasan karena kerajaan Thailand mendukung Jepang di saat perang berkecamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com