Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Sudah Menunjukkan Perubahan Perilaku Konsumen

Kompas.com - 01/04/2014, 20:58 WIB
KOMPAS.com - Pantaslah kalau Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy menjuluki bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling penasaran. Hal itu terkait dengan situs pencarian sebagaimana yang menjadi salah satu kekuatan mesin pencari Google. "Kalau dalam hal pencarian, Indonesia angkanya tinggi," katanya dalam diskusi "Business Insight bersama Google" pada Selasa (1/4/2014).

Bersama dengan Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto, Rudy meghelat hasil survei Google Indonesia untuk memetakan perilaku konsumen yang melakukan aktivitas berbelanja online. "Dengan survei ini pelaku bisnis bisa mengenal perilaku konsumen,"kata Rudy yang mengaku sempat kesulitan memetakan perilaku konsumen di Indonesia sejak dua tahun silam.

Catatan Rudy menunjukkan kalau survei ini melibatkan 1.300 responden dengan usia 18-50 tahun. Ada 12 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bali, Medan, Padang, Manado, Makassar, Banjarmasin, dan Pontianak. Di Indonesia, menurut Rudy, ada 83 juta orang yang punya akses ke internet.

Secara ringkas, ada beberapa hal yang berhasil dipetik dari survei itu. Rupanya, saat kali pertama seseorang berbelanja melalui internet, pakaian adalah yang pertama kali dibeli. Maksud pakaian di sini termasuk misalnya sepatu. "Jadi, segala sesuatu yang berhubungan dengan pakaian yang dipakai dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki,"kata Rudy.

Hal lain yang sempat menjadi perhatian adalah berbelanja online adalah cara untuk menghemat waktu. "Responden lebih memilih menghemat waktu ketimbang menghemat uang. Apalagi, konsumen di kota-kota besar,"kata Rudi.

Catatan lain yang mengemuka adalah konsumen tak lagi berpegangan harus merasakan langsung barang yang hendak dibeli semisal pakaian dan sepatu. Lalu, konsumen dalam survei itu juga menuntut keamanan dalam bertransaksi jual beli.

oik yusuf/ kompas.com Lemari pendingin berisi berbagai jenis minuman (kiri) yang tersebar di beberapa titik di kantor Google Indonesia, serta area diskusi dengan kasur dan bantal

ASEAN

Sementara itu, Rudy mengatakan, perubahan perilaku konsumen juga terjadi di negara-negara tetangga Indonesia, khususnya di ASEAN. Rudy mencatat kalau konsumen di Malaysia dan Singapura misalnya juga sudah berpedoman sebagaimana survei di atas saat melakukan jual beli di internet. "Hanya bedanya di Indonesia, cakupan konsumennya lebih banyak dan lebih luas jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura," kata Rudy.

Sementara itu, Kusumo Martanto mengatakan sebagai penyelenggara situs jual beli, pihaknya juga menemukan peluang baru ketimbang yang selama ini dijalankan. "Awalnya, Blibli.com menjual gadget dan itu yanhg terbanyak,"kata Kusumo.

Maka dari itulah, berangkat dari hasil riset Google soal pakaian tadi, aku Kusumo, pihaknya juga akan memperbesar peluang menjual pakaian. Pengalaman sejak dua tahun silam memang mengajarkan bahwa bisnis berjualan pakaian memang berkembang pesat.

Menurut Kusumo, Indonesia kian hari kian menjadi terkenal sebagai pengekspor busana Muslim lokal. "Pada bagian kini kita harus bangga," demikian Kusumo Martanto.  

Kompas Images/Kristianto Purnomo Desain busana muslim karya desainer Tuty Adib dan Merry Pramono di ajang Jakarta Fashion Week 2014.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com