"Ini adalah kesempatan terbaik untuk mengembangkan kemampuan angkatan bersenjata kami," kata penjabat Menteri Pertahanan Ukraina, Mykhailo Koval, di hadapan parlemen.
Keputusan itu diambil saat para menteri luar negeri NATO berkumpul di Brussels selama dua hari untuk membahas penempatan pasukan Rusia di dekat Crimea dan Ukraina yang, menurut AS, berjumlah sedikitnya 40.000 personel.
Adapun NATO sedang berupaya untuk memperkuat wilayah timurnya setelah aneksasi Rusia terhadap Crimea di tengah kekhawatiran terhadap kebijakan luar negeri Rusia.
Rusia sudah menarik mundur satu batalyon yang terdiri atas 500-700 serdadu dari sekitar perbatasan dengan Ukraina dalam sebuah langkah yang, menurut Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, merupakan pertanda kecil situasi sudah mulai mereda.
Ukraina bukanlah anggota NATO dan pemimpin baru negeri itu sudah mengatakan tidak akan mendekatkan negerinya dengan pakta militer yang bermarkas di Brussels, Belgia, itu.
Namun, bekas negara Uni Soviet tersebut memiliki sebuah "kerja sama" dengan aliansi militer itu pada 1997 dan sudah beberapa kali menggelar latihan militer bersama dengan negara-negara anggota NATO.
Latihan perang yang disepakati parlemen ini akan melibatkan Ukraina dalam dua latihan militer dengan AS pada musim panas ini dengan sandi Rapid Trident dan Sea Breeze, yang sudah lama menuai protes Rusia.
Dalam latihan ini, Ukraina juga merencanakan dua manuver tambahan dengan Polandia, yang adalah anggota NATO, dan operasi darat gabungan bersama Moldova dan Romania.
Sementara latihan dengan sandi Sea Breeze akan digelar sepanjang 25 hari antara Juli dan Oktober di luar pelabuhan Odessa, Crimea, dan di perairan Laut Hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.