Tuvalu, salah satu negeri terkecil di dunia dengan hanya 10.000 penduduk itu, pada 2011 mengakui kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan, meski negeri yang terletak antara Hawaii dan Australia itu tidak memiliki kepentingan apapun atas kedua wilayah Georgia tersebut.
Menteri Luar Negeri Tuvalu, Taukelina Finikaso, telah menandatangani pencabutan pengakuan itu saat mengunjungi Tbilisi beberapa waktu lalu. Demikian Kemenlu Georgia.
"Tuvalu mengakui integritas teritorial Georgia dengan perbatasan internasionalnya, termasuk dengan wilayah-wilayahnya, Republik Otonomi Abkhazia dan Ossetia Selatan," demikian Kementerian Luar Negeri Georgia.
Kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan diakui Rusia setelah mengalahkan Georgia dalam sebuah perang singkat pada 2008 yang dipicu upaya militer Georgia menguasai kembali Ossetia Selatan.
Dalam sebuah langkah diplimatik yang sulit dipahamu, Tuvalu menjadi satu dari sedikit negara yang mengikuti langkah Moskwa mengakui kemerdekaan kedua wilayah Georgia itu. Negara lain yang melakukan hal sama adalah Nikaragua, Venezuela serta dua negara kecil Pasifik lainnya, Nauru dan Vanuatu.
Tahun lalu, Vanuatu juga menarik kembali pernyataan pengakuannya atas kemerdekaan kedua wilayah otonomi Georgia itu.
Saat ini, Moskwa masih menempatkan ribuan tentaranya di Abkhazia dan Ossetia Selatan, sebuah langkah yang dipandang Georgia dan Barat sebagai sebuah pendudukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.