Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Memburuknya Hubungan, Obama Tiba di Arab Saudi

Kompas.com - 28/03/2014, 22:09 WIB
RIYADH, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama, Jumat (28/3/2014), tiba di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, untuk memulai kunjungan kerjanya di tengah memburuknya hubungan kedua negara terkait masalah Suriah dan Iran.

Pemerintah Arab Saudi menetang keras upaya Washington dan negara-negara Barat menggelar negosiasi dengan Iran terkait program nuklir negeri itu. Arab Saudi juga kecewa dengan keputusan Obama tahun lalu yang setelah 11 jam mempertimbangkan akhirnya membatalkan serangan militer ke Suriah terkait senjata kimia.

Seorang pengamat politik Saudi, Abdel Aziz al-Sagr, yang mengetuai Pusat Riset Teluk, mengatakan, hubungan AS-Saudi terganggu terkait posisi Washington di Timur Tengah, khususnya terhadap Iran.

"Pendekatan terakhir antara Washington dan Teheran seharusnya tidak terjadi jika mengorbankan hubungan dengan Riyadh," kata Al-Sagr.

Arab Saudi yang Sunni, sudah lama khawatir akan ambisi regional Iran yang Syiah, memandang kesepakatan antara Barat dan Iran terkait nuklir pada November tahun lalu merupakan sebuah langkah berbahaya yang bisa menguatkan Teheran.

Kesepakatan yang berisi Iran menghentikan sementara aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi, ditujukan untuk mengulur waktu sebelum perjanjian yang komprehensif dinegosiasikan.

"Namun agenda utama kunjungan ini adalah upaya mempersenjatai oposisi Suriah," ujar Sagr.

Sementara itu, pengamat politik lainnya, Khaled al-Dhakil, menduga dalam kunjungan keduanya ke Arab Saudi ini, Obama akan fokus untuk menenangkan Pemerintah Arab Saudi terkait masalah Iran dan keamanan regional.

Arab Saudi, negara terkuat di antara enam negara Teluk, mengkhawatirkan kemungkinan penarikan mundur AS dari Timur Tengah ditambah perubahan kebijakan diplomatik terhadap Irak akan mendongkrak ambisi regional Iran.

Rivalitas Iran-Saudi mengkristal ketika kedua negara berada dalam posisi berseberangan dalam konflik Suriah. Iran adalah pendukung Presiden Bashar al-Assad, sementara negara-negara Teluk mendukung kelompok oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com