Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Pesawat Malaysia Airlines Dilanjutkan, Keluarga dalam Ketakpastian

Kompas.com - 26/03/2014, 10:44 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.COM — Pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia bagian selatan dilanjutkan Rabu (26/3/2014) ini. Sementara keluarga para penumpang masih marah dan berada dalam ketidakpastian soal nasib orang-orang terkasih mereka walau pihak Malaysia Airlines mengatakan semua penumpang dan kru dinyatakan tewas.

Para pejabat Malaysia mengatakan, mereka bisa memberi tahu Anda bagaimana penerbangan  MH370 berakhir. Pesawat itu jatuh di Samudra Hindia, kata mereka, dengan mengutip perhitungan matematika yang rumit sebagai bukti. Mereka dapat memberi tahu Anda kapan pesawat itu jatuh pada tanggal 8 Maret, yaitu antara pukul 08.11- 09.15. Mereka dapat menyerahkan kepada Anda selembar kertas berisi rincian teknis tentang teknologi komunikasi satelit.

Apa yang mereka masih tidak bisa jelaskan kepada Anda adalah mengapa, atau tepatnya di mana, atau menunjukkan potongan puing pesawat itu.

Semua ketidakpastian itu terlalu berat untuk ditanggung anggota keluarga dari 239 orang yang ada di pesawat itu. Beberapa dari mereka pun berunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Malaysia di Beijing, Selasa. Mereka mengecam Malaysia Airlines, Pemerintah Malaysia, dan segala sesuatu yang terkait dengan investigasi yang telah membuat dunia tercegang dan pakar penasaran.

"Saya sangat marah," kata seorang anggota keluarga penumpang yang marah kepada wartawan. Dia mengatakan bahwa dia berpikir "tidak ada bukti" jet penumpang itu telah jatuh di Samudra Hindia. "Jika Anda menemukan sesuatu, ok, kami terima," katanya. "Tetapi, ini tidak ada, hanya data, hanya analisis."

Pemerintah Malaysia mengatakan, mereka paham kabar itu sulit diterima. Namun, penjabat Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein, Selasa, membela keputusan untuk membeberkan analisis dan kesimpulan memilukan yang berdasarkan analisis itu. "Hal itu dirilis karena komitmen akan keterbukaan dan untuk menghormati anggota keluarga, dua prinsip yang telah membimbing penyelidikan," katanya.

Pencarian puing pesawat itu kini berfokus di Samudra Hindia selatan di lepas pantai barat Australia, di mana pesawat itu diyakini jatuh setelah penerbangan yang lama, aneh, tak terjelaskan yang seharusnya berakhir di Beijing beberapa jam sebelumnya.

Pencarian di area itu dilanjutkan Rabu setelah cuaca buruk membatalkan upaya tersebut sepanjang hari kemarin.

Hishammuddin mengatakan, pencarian di sepanjang busur utara yang membentang dari Vietnam hingga Kazakhstan telah dihentikan sama sekali. Analisis data oleh perusahaan satelit Inmarsat Inggris dan para penyelidik kecelakaan Inggris menunjukkan Boeing 777-200ER itu sedang menuju selatan pada kontak terakhirnya.

Data satelit komersial dari sebuah perusahaan AS, yang pertama kali dianalisis para pejabat Australia, serta data satelit China dan Perancis, telah menunjukkan bukti adanya serpihan yang terayun-ayun di wilayah di mana pihak berwenang yakin pesawat itu jatuh.

Pesawat pemantau Australia dan China melaporkan telah melihat puing-puing di atas wilayah perairan itu, tetapi sejauh ini tidak ada yang telah ditemukan atau dipastikan terkait dengan pesawat yang hilang tersebut.

Pihak berwenang memperingatkan, meskipun telah mempersempit area pencarian, mereka masih butuh waktu sebelum kru menemukan tanda-tanda adanya pesawat itu. "Kami tidak mencari jarum di tumpukan jerami," kata Mark Binskin, Wakil Ketua Pasukan Pertahanan Australia, kepada wartawan. "Kami masih mencoba untuk menentukan di mana tumpukan jerami itu."

Setelah cuaca buruk menghentikan pencarian kemarin, Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengatakan, pencarian dilanjutkan lagi Rabu ini. Sebuah pesawat China berangkat ke area pencarian di Samudra Hindia pada pukul 5 pagi hari Rabu, beberapa jam lebih cepat dari jadwal.

Angin kencang, ombak besar, hujan lebat, dan awan rendah menyelimuti area pencarian itu Selasa. Hal itu membuat mustahil untuk mengirimkan pesawat pemantau atau melihat apa pun dari atas kapal.

Pencarian hari ini akan melibatkan sejumlah kapal dan pesawat dari enam negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, China, dan Korea Selatan. Para pejabat Australia mengatakan, 12 pesawat akan ambil bagian dalam pencarian itu.

Namun, upaya pencarian masih akan menghadapi tantangan berat walau melibatkan lebih banyak pencari dan peralatan serta cuaca tenang. Daerah itu sangat terpencil, sekitar 1.500 mil dari Perth, Australia. Area pencarian mencakup wilayah sangat luas, sekitar 400.000 sampai 500.000 mil persegi lautan.

"Dengan delapan jam penerbangan ke dan dari daerah pencarian, armada pesawat P-3 Orion dan pesawat militer lainnya hanya memiliki beberapa jam yang berharga untuk menjelajahi trek pencarian yang telah diberikan kepada mereka," kata Menteri Pertahanan Australia David Johnston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com