Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nigeria Selamatkan Calon Korban Ritual Ilmu Hitam

Kompas.com - 25/03/2014, 19:31 WIB
LAGOS, KOMPAS.com — Kepolisian Nigeria menyelamatkan sejumlah orang yang diduga menjadi korban penculikan di dekat sebuah bangunan di kota Ibadan, wilayah barat daya negeri itu.

Tak hanya itu, polisi menemukan lebih banyak orang lagi dalam kondisi mengenaskan dengan kaki dirantai di dalam gedung itu bersama dengan tulang belulang manusia.

Penemuan mengerikan itu diawali laporan sejumlah tukang ojek yang mengatakan sejumlah rekan mereka menghilang yang kemungkinan besar menjadi korban penculikan.

"Saat kami memasuki gedung kosong di wilayah Soka kota Ibadan, kami menemukan mayat yang sudah membusuk, tulang belulang dan tengkorak manusia di dalam gedung dan disemayamkan di sekitar gedung," kata juru bicara kepolisian negara bagian Oyo, Olabisi Ilobanafor, Selasa (24/3/2014).

"Kami juga menemukan tujuh lelaki dalam kondisi mengenaskan dan lebih mirip tengkorak hidup di semak belukar di sekitar bangunan itu. Salah satu dari mereka sudah meninggal dunia saat kami tiba di sana," tambah Ilobanafor.

Ilobanafor menambahkan, kepolisian sudah menggelar penyelidikan kasus pembunuhan atas temuan itu dan menangkap sejumlah tersangka di Ibadan, ibu kota negara bagian Oyo yang sekaligus kota terbesar ketiga di Nigeria.

"Kami sudah menangkap enam tersangka, termasuk lima penjaga keamanan yang membawa senjata api dan panah," kata Ilobonafor.

"Kasus seperti ini jarang terjadi di Ibadan atau di seluruh negara bagian. Polisi akan menyelidiki kejahatan ini dengan saksama," tambah Ilobonafor.

Di Nigeria kerap terjadi korban penculikan kemudian dibunuh untuk keperluan ritual ilmu hitam.

Media setempat juga melaporkan kasus penjualan bagian tubuh manusia, terutama di bagian selatan Nigeria, untuk keperluan ritual ilmu hitam.

Di kawasan perkotaan, termasuk di kota bisnis Lagos, kerap ditemukan mayat dengan sejumlah bagian tubuh yang hilang, terutama mata dan alat kelamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com