Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guinea Bantah Wabah Ebola Menyerang Negeri Itu

Kompas.com - 24/03/2014, 17:51 WIB
CONAKRY, KOMPAS.com — Pemerintah Guinea, Senin (24/3/2014), mengatakan, berdasarkan hasil tes sampel darah yang diambil dari tiga orang pasien yang diduga terserang ebola, dipastikan wabah penyakit itu bukanlah virus ebola.

"Institut Pasteur di Dakar bekerja keras memeriksa sampel yang diambil dari para pasien di Conakry yang hasilnya semua negatif (ebola)," kata Direktur Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Guinea Sakoba Keita.

"Jadi untuk saat ini, tak ada wabah ebola di Conakry, sehingga penyebab penyakit demam mematikan yang saat ini terjadi masih harus diselidiki," tambah Keita.

Keita menambahkan, Institut Pasteur di Dakar masih bekerja memeriksa virus penyebab penyakit demam yang menyerang saat ini, dan hasilnya akan diketahui dalam beberapa jam.

Sebelumnya, Badan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan, wabah penyakit ebola dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah Guinea dan kini sudah memasuki ibu kota Conakry.

"Setidaknya 59 dari 80 orang yang terjangkit ebola di negeri Afrika Barat ini sudah meninggal dunia. Dalam beberapa hari terakhir penyakit demam mematikan ini menyebar cepat dari Macenta, Gueckedou, Kissidougou, dan kini mencapai ibu kota Conakry," demikian pernyataan UNICEF dalam surat elektronik yang diterima AFP.

UNICEF menambahkan, setidaknya tiga korban terakhir wabah penyakit yang mulai merebak pada 9 Januari lalu ini adalah anak-anak.

"Wabah ini sangat mematikan karena para staf kesehatan juga menjadi korban. Sejauh ini delapan staf kesehatan meninggal dunia karena melakukan kontak dengan pasien," tambah UNICEF.

UNICEF mengatakan, sudah meminta pengiriman bantuan sebanyak lima ton untuk wilayah selatan Guinea yang paling terdampak wabah ini.

"Di negeri dengan infrastruktur kesehatan yang sangat minim seperti Guinea ini, wabah penyakit semacam ini bisa sangat menghancurkan," kata perwakilan UNICEF di Guinea, Mohamed Ag Ayoya.

Oleh karena itu, UNICEF mengimbau agar warga Guinea tidak menghadiri pemakaman kerabat atau kenalan mereka yang meninggal karena penyakit itu untuk menghindari kontak dengan pasien.

Ebola, salah satu penyakit paling menular di dunia, ditemukan pertama kali di Republik Demokratik Kongo pada 1976 dan sejak saat itu sudah delapan kali wabah ebola melanda negeri itu.

Salah satu bencana wabah ebola terbaru, juga di Republik Demokratik Kongo, menjangkiti 62 orang dan menewaskan 34 orang. Wabah ini menimpa DR Kongo pada Mei hingga November 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com