Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Turki Kecam Pemblokiran Twitter

Kompas.com - 21/03/2014, 22:48 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki, Abdullah Gul, mengecam larangan atas Twitter setelah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan bertekad untuk 'memusnahkan' media sosial tersebut. Para pengguna Twitter di seluruh Turki menemukan situs tersebut diblokir sejak Kamis (20/3/2014).

Namun banyak warga Turki yang tetap berhasil memasukinya, termasuk Presiden Gul yang menulis pesan Twitter, "penutupan tidak bisa diterima."

PM Erdogan marah karena warga Turki menggunakan Twitter untuk menyebarkan  dugaan korupsi di kalangan orang-orang yang dekat dengannya.

"Saya tidak peduli apa yang dikatakan komunitas internasional. Semua orang akan melihat kekuasaan Republik Turki," kata Erdogan.

Presiden Gul kemudian menanggapi dengan mengatakan bahwa situs media sosial itu baru bisa diblokir jika pengadilan memang memutuskan terjadi pelanggaran hak-hak privasi.

Dia menambahkan bahwa secara teknis tidak mungkin untuk membloknya secara total dan mengharapkan larangan tidak akan 'berlangsung lama'.

Persatuan pengacara Turki sudah meminta pengadilan untuk mengubah larangan dengan alasan tidak konstitusional dan melanggar undang-undang hak asasi manusia Turki. Kecaman juga disampaikan warga Turki yang berhasil menerobos blokir.

"Saya bisa melihat semua orang di sini. Sepertinya larangan sudah dipatahkan dalam waktu kurang dari 12 jam," kata @MuratYetkin2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com