Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Vatikan Mulai Digitalisasi Manuskrip Senilai Rp 288 M

Kompas.com - 21/03/2014, 01:59 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters

VATIKAN, KOMPAS.com — Perpustakaan Vatikan memulai proyek digitalisasi ribuan manuskrip bersejarah, Kamis (20/3/2014). Manuskrip sejak awal keberadaan gereja hingga abad ke-20 akan diubah ke format digital sehingga dapat dibaca secara online.

Menggandeng grup teknologi NTT Data dari Jepang, perpustakaan akan memindai tak kurang dari 1,5 juta koleksi naskah yang terdiri atas 82.000 item dan 41 juta halaman. Proyek awal diperkirakan rampung dalam waktu empat tahun dan memungkinkan untuk diperpanjang.

Perpustakaan Vatikan ada sejak akhir abad ke-14 dan merupakan salah satu penyimpan koleksi dokumen sejarah paling penting di dunia. Koleksinya mencakup 1,6 juta buku, serta sejumlah besar koin, lukisan, dan manuskrip.

"Naskah yang akan didigitalkan membentang dari masa sebelum Columbus ada di Amerika, hingga ke China dan Jepang di Timur Jauh, menggunakan semua bahasa dan budaya yang mewarnai budaya Eropa," kata Jean-Louis Brugues, arsiparis dan pustakawan Vatikan.

Perpustakaan akan menggunakan alat pemindai dan perangkat lunak NTT untuk merekam naskah dan arsip kemudian mengelolanya secara digital. Selama penggarapan, para teknisi NTT akan selalu didampingi pustakawan Vatikan.

"Setelah empat tahun, keterlibatan NTT dapat saja berlanjut ke tahap berikutnya yang mencakup seluruh koleksi," kata Monsignor Cesare Pasini, prefek perpustakaan. Untuk proyek ini, NTT menyumbang peralatan dan teknisi.

Pada tahap awal, nilai digitalisasi ini diperkirakan 18 juta euro, setara 25,04 juta dollar AS atau sekitar Rp 288 miliar. Tak kurang dari 3.000 dokumen tulisan tangan rampung didigitalisasi dalam empat tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com